LARANTUKA, SUARAFLORES.NET,–Mantan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya akan berkunjung ke Italia menemui Paus Fransiskus di Vatikan. Selain Paus, Lebu Raya juga akan bertemu Dewan Penasehat Kepausan, Direktur Desk Islam Asia Pasifik Tahta Suci Vatikan, yakni Padre Marco Solo Kewuta,SVD.
“Kunjungan Frans Lebu Raya kali ini dalam rangka mendampingi Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignatius Jonan menghadiri sebuah pertemuan dengan perusahan multinasional besar bagian Hidrokarbon Italia, ENI (Ente Nazionale Idrocarburi),” terang Padre Marco Solo Kewuta, SVD dari Vatikan melalui chanel Whatshappnya ke wartawan Suara Flores.Net, Senin, (28/01/2019) malam.
Menurut Pedro Marco, Lebu Raya bersama Menteri Ignas Jonan juga sudah dijadwalkan akan bertemu dan berjabat tangan dengan Paus Fransiskus dalam rangka Audiensi Umum, Rabu, 30 Januari 2019. “Iyah, saya juga sangat senang mendengar kabar kedatangan Frans Lebu Raya kali ini,”ujar Padre Marco.
Pasalnya, kata dia, Lebu Raya adalah seorang NTT yang mempunyai misi besar membangun jembatan Palmerah Pancasila yang menghubungkan Pulau Flores dan Pulau Adonara dengan turbin arus lautnya. Dimana, misi besar ini tengah menuju tahap-tahap menentukan yakni Rencana Groundbreaking oleh Presiden Joko Widodo, yang ditargetkan dilakukan pada Bulan April 2019 nanti.
“Kami akan berusaha mencari waktu untuk bertemu. Pasti tidak berlama-lama karena mereka hanya 1 (satu) malam saja di Roma. Meski jabatan kami berbeda. Kami juga belum pernah bertemu,” Padre Marco, Putera Lewouran Flores Timur itu.
Baca juga: Menteri Keuangan dan Bupati Sikka Saling Berbalas Pantun, Begini Isinya
Baca juga: Piala Presiden Esports 2019, Wujud Pengembangan Talenta Kaum Muda dari Jokowi-JK
Baca juga: Rugi Besar Jika Jembatan Palmerah Bertubin Listrik di NTT Dihentikan
Ia mengakui, kalau Senin, 28 Januari 2019 pagi, dikejutkan dengan telepon dari mantan Gubernur NTT 2 periode, Frans Lebu Raya yang mengabarkan bahwa dirinya sedang siap-siap terbang ke Roma Italia untuk mendampingi Menteri ESDM Ignatius Jonan menghadiri sebuah pertemuan dengan perusahan multinasional besar bagian hidrokarbon Italia, ENI.
Sementara itu, terkait agenda Menteri Jonan ke Vatikan, Mantan Rektor Institut International Asia-Afrika di Wina Austria ini menyebutkan, kalau hal itu bukan kali pertama Menteri Jonan ke Vatikan untuk bertemu Paus Fransiskus.
“Setiap kali datang, beliau membawa pejabat-pejabat tertentu yang juga mendapat kesempatan berjabat tangan dengan Paus. Awal November 2018 lalu, Menteri Jonan juga ke Vatikan dan membawa Pak Gories Mere, Staf Khusus Presiden Bidang Intelijen,”terang Padre Marco.
Ia berharap, agenda kunjungan Frans Lebu Raya ke Vatikan bisa membantu menyukseskan rencana pembangunan Jembatan Palmerah Pancasila yang kabarnya digroundbreaking Bulan April 2019 nanti. (Roberth/bkr.sfn)