Melirik Pembangunan Lapangan Futsal Padadita Waingapu

by -81 Views

WAINGAPU, SUARAFLORES.NET,–Bagi para pemuda dan pemudi Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, yang mempunyai minat dan bakat bermain fulsal, tidak perlu lagi bersusah payah mencari tempat untuk bermain dan bertanding. Saat ini di Kota Waingapu telah dibangun sebuah lapangan futsal yang tergolong sangat besar dan megah. Letak tempat olah raga fulsal tersebut di Padadita, tak jauh dari jantung Kota Waingapu.

Pantauan media ini, arena olah raga futsal terlihat mentereng dan lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung. Fasilitas-fasilitas itu ditatah sedemikian bagus menyerupai lapangan-lapangan futsal di kota-kota besar dengan yang memenuhi standar. Bila memasuki aula gedung yang sangat luas bertembok keliling dengan atap seng baja dan tiang-tiang besi membuat para pemain dan penonton aman dan nyaman dari panas dan hujan. Ada juga papan skor otomatis  dan lampu sorot besar yang dipasang di semua sudut untuk menerangi pertandingan di malam hari.

Selain itu, ada pula tempat duduk yang terletak di sebelah timur berderet panjang, ruang ganti pakaian yang lengkap dengan toilet dan kamar mandi, yang disediakan khusus bagi para pemain, official dan penonton.   Untuk urusan administrasi, sudah di siapkan sebuah ruangan khusus bagi para karyawan/ staff khusus untuk melayani setiap  tim yang ingin bermain atau bertanding.

Bung Viktor Rebo dan Bung Ricky Rebo adalah dua bersaudara yang mendirikan lapangan futsal tersebut. Menjawab pertanyaan media motivasi mendirikan lapangan futsal tersebut, mereka menerangkan bahwa di Kota Waingapu belum ada lapangan futsal besar seperti di Kota Kupang untuk memajukan olahraga futsal. Melihat peluang itu, maka keduanya berinisiatif membangun usaha itu di atas lahan yang mereka beli dari warga setempat.

Menurut Viktor Rebo, arena futsal tersebut dibangun dengan tujuan khusus meningkatkan bakat dan minat olahraga futsal generasi muda Waingapu. Untuk mendukung kemajuan olahraga futsal, maka dia bersama Ricky adiknya, membangun gedung besar tersebut untuk memberikan ruang bebas para pemuda dan pemudi berlatih dan bertanding. Tentunya, kata dia, ada konsekuensi biaya bagi setiap tim yang ingin menggunakan lapangan futsal tersebut.  Setiap tim harus mendaftar dan membayar sebesar Rp150 ribu sebelum bermain.

“Kami berinisiatif membangun lapangan futsal ini demi memajukan olah raga futsal di Sumba Timur, dan mendukung pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan prestasi kaum muda. Setiap tim bisa menggunakan lapangan ini untuk latihan maupun menyelenggarakan turnamen-turnamen antar tim kelurahan, kecamatan maupun antar desa. Lapangan ini sudah kami lengkapi dengan fasilitas standar seperti di Kota Kupang,” kata Viktor yang adalah seorang pegawai honor di Dinas PU Sumba Timur ini,  saat ditemui di gedung futsal pekan lalu.

Disinggung media mengenai sumber dana pembangunan gedung mewah itu,  Viktor menerangkan bahwa lapangan futsal itu didirikan dengan sebagian besar modal usaha sendiri dan dana pinjaman dari Bank NTT Cabang Kota Waingapu. Total seluruh biaya mencapai Rp1 miliar lebih. “Ini murni usaha kami sendiri. Sebagian dana kami  patungan dalam keluarga dan bantuan teman-teman, kekurangannya kami ajukan pinjaman ke Bank NTT, dan syukur kami mendapat pinjaman. Total seluruh pembangunan gedung dan seluruh fasilitasnya mencapai Rp1 miliar lebih. Memang terasa berat, tapi sebagai orang muda yang mau berusaha, kami berani membangun usaha ini,” paparnya.

Diterangkannya, selain untuk mendukung dunia olah raga juga untuk mengembangkan usaha bisnis lainnya, yaitu melayani berbagai kegiatan publik, di antaranya konser musik, kampanye, pertemuan-pertemuan dan acara lainnya. Karena ini bisnis, maka sudah pasti ada biayanya, tentunya dengan tarif murah yang akan ditetapkan pihak manajemen. Soal fasilitas tak perlu diragukan, karena akan disiapkan fasilitas pendukung, seperti sound sistem, meja, kursi dan lain-lain. Soal keamanan juga tidak perlu ragu karena akan disiapkan security untuk menjaga keamanan.

Mengenai konstruksi bangunan itu, kata Viktor, material-material besi baja, seng baja dan lain-lainnya didatangkan dari Surabaya, dan material lainnya dari Waingapu . Para pekerja (tukang) yang mengerjakan bangunan tersebut, lanjut dia,  juga berasal dari Jawa. Saat ini, semua sudah hampir rampung, kurang lebih 90-an persen. Kalau sudah selesai semua akan diresmikan dan siap digunakan siapa saja yang ingin berolahraga futsal, dari kalangan anak-anak, remaja sampai orang dewasa. (bkr/sft)