Memacu Infrastruktur Flores Timur, Menata Wajah Kota Larantuka

by -138 Views

KUPANG, SUARAFLORES.NET,–Sudah saatnya infrastruktur Kabupaten Flores Timur harus terus dipacu dan dibenahi. Terutama yang berkaitan dengan jalan, jembatan, bandara, pelabuhan, irigasi, bendungan, talud dan sarana air bersih. Termasuk gedung perkantoran, rumah jabatan Bupati, kawasan perhotelan serta ruang publik di Kota Larantuka. Hal ini terkait juga dengan wajah Kota Larantuka yang dipandang sudah tidak relevan lagi dengan dinamika perkembangan sebuah wajah perkotaan yang maju dan moderen.

Demikian simpul pemikiran yang disampaikan 2 (dua) pakar Teknik Arsitek NTT, yang juga putera Flores Timur, Ir. Robert M.Raya Wulan,MT dan Stephanus Ola Demon,ST.MT saat diskusi terbatas dengan Suara Flores.Net, Sabtu, 12 Mei 2018, di Kampus Fakultas

Teknik Universitas Widya Mandika Katolik Kupang NTT, siang. Dikatakan, langkah serius ini sebagai bentuk nyata kerja pemerintahan saat ini menyelamatkan wajah infrastruktur Flotim sebagaimana konsep Bupati-Wakil Bupati, Anton Hadjon-Agust

Boli tentang ‘Desa Membangun, Kota Menata’. Menurut Stephanus Ola Demon, meski infrastruktur jalan sebagiannya sudah makin baik, dimana tahun ini juga mengalami penambahan pada sejumlah ruas, baik di Pulau Adonara, Solor dan Flores Timur Daratan, namun konsentrasi pembenahan Kota Larantuka pun harus mulai dilakukan. Pasalnya, sebut Stef Ola, yang juga Ketua Dewan Pimpinan Daerah TAKONAS NTT, wajah Kota

Larantuka plus gedung perkantoran dan fasilitas ruang publik yang ada saat ini tidak bisa dipertahankan lagi jika ingin melihat wajah kota Larantuka yang lebih representatif. Dan, ini seiring dengan tuntutan jaman.

“Kota Larantuka mesti ditata ulang jika mau melihatnya sebagai Kota yang maju, moderen dan dinamis. Tidak bisa terus seperti sekarang ini seperti kota mati, yang pertumbuhannya sangat lamban karena terbatasnya ruang sebagai akibat perencanaan pembangunan kota yang tidak detail,”ujarnya.

Baginya, sudah waktunya pemerintahan saat ini untuk merancang dengan baik penataaan Kota Larantuka, terutama Rujab Bupati dan Kantor Bupati, selain pembangunan bidang infrastruktur lainnya. Dan, hal ini butuh keberanian Bupati-Wakil Bupati, Anton Hadjon-Agust Boli untuk melakukannya,”katanya lagi.

Ia melihat lambannya pertumbuhan ekonomi di Larantuka seperti kurangnya investasi di bidang jasa perhotelan, restaurant hingga bisnis mall dan supermarket juga karena wajah kota yang belum punya daya tarik. Hal yang sama diungkapkan Robert M.Raya Wulan yang kini menjabat Ketua Ikatan Arsitektur Indonesia NTT.

Menurutnya, saat ini adalah momentum terbaik bagi Flotim untuk membenahi, menata dan membangun infrastrukturnya, baik yang ada di pedesaan, maupun perkotaan. Terutama wajah Kota  Larantuka. Selain, gedung perkantoran, mulai dari Kantor Bupati yang terintegrasi dengan seluruh kantor/dinas/badan, lalu gedung DPRD tetapi juga Rumah Jabatan Bupati yang layak. Baik dari sisi kelayakan manfaat maupun bentuk/rupa karya seni arsitekturnya.

Robert Raya Wulan juga sarankan agar areal seputar depan Rujab Flotim bisa ditata menjadi alun-alun yang representatif agar bisa menjadi ruang publik pada saat ada hajatan besar seperti prosesi Jumad Agung.

“Jika ada alun-alun, maka wajah kota akan semakin cantik dan menjadi tempat yang menyenangkan bagi para peziarah Prosesi Jumad Agung. Mereka bisa berwisata setelah prosesi. Dan, kian menjadikan Kota Larantuka memiliki daya tarik,”pungkasnya.(Roberth/SFN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *