RUTENG, SUARAFLORES.NET—Pemilihan Umum (pemilu) Kepala Daerah, baik bupati maupun gubernur merupakan jembatan baru untuk menemukan pemimpin baru. Pesta demokrasi 5 tahunan ini mengajak seluruh rakyat, khususnya rakyat NTT untuk menentukan pemimpin. Rakyat NTT harus memiliki pemahaman yang jeli memilih pemimpin yang pro atau pekah terhadap persoalan rakyat.
Mencermati hal tersebut, Forum Pemuda Peduli Demokrasi (FP2D) akan melaksanakan kegiatan Seminar Nasional dengan tema “Mencari Pemimpin NTT Yang Negarawan”. Seminar ini akan dilaksanakan di Aula Missio STKIP St. Paulus Ruteng, Sabtu (17/03/2018) pukul 09.00 Wita.
Penggagas seminar, Dionisius Upartus Agat menjelaskan bahwa pemimpin yang negarawan adalah pemimpin yang dapat menjawab semua persoalan yang dihadapi rakyat NTT. Mereka hadir dan bergerak untuk kepentingan masyarakat umum, tidak mewakilkan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Pemimpin negarawan memiliki gagasan dan koneksi dengan jaringan luas sehingga akan terbantu dalam pelaksanaan program.
Karena itu, calon pemimpin NTT yang baru harus mengantongi salah satu indikator kunci keberhasilan dalam melihat dan memecahakn persoalan. Pemimpin baru NTT sebagaimana yang dimaksudkan FP2D harus memiliki strategi-strategi yang pro rakyat serta selalu membangun sinergitas dan melahirkan relasi yang profesional demi memenuhi kebutuhan-kebutuhan rakyat NTT saat ini.
Baca juga: “Durian Runtuh”, BKH Berpeluang Menang Besar di Flores?
Baca juga: Paket Viktory-Joss Sepi di Desa-desa
Dionisius menjelaskan bahwa seminar tersebut merupakan bagian dari komitmen FP2D menyukseskan pelaksanaan pilkada serentak 27 Juni 2018 mendatang dengan memilih pemimpin yang datang dari rakyat dan terpilih untuk rakyat.
“Bagi kami, kesuksesan pelaksanaan pilkada serentak tidak hanya diukur dari kelancaran proses, tetapi juga ditentukan oleh tingkat partisipasi masyarakat dan pemahaman masyarakat terhadap calon pemimpin yang akan dipilih. Karena semua calon pemimpin yang hadir ditengah masyarakat membawa janji-janji manis sehingga rakyat harus diberi pemahaman”, tandas Dionisius.
Dionisius juga menjelaskan bahwa pilkada serentak 2018 diharapkan dapat terselenggara dengan aman dan damai.
“Proses yang baik dalam pelaksanaan pilkada serentak kali ini diharapkan dapat melahirkan pemimpin daerah yang baik dan sesuai harapan masyarakat,” ujarnya.
Ketua panitia, Elin Nanus menjelaskan seminar nasional ini akan diikuti oleh mahasiswa, pelajar dan masyarakat umum dengan pembicara lokal dan nasional diantaranya pengamat sosial, Grace Paramitha (Ph.D Candidate), pengamat politik Rm. Max Regus Ph.D dan praktisi pendidikan Rm. Dr. Yohanes S. Boy Lon, M.A
“Seminar ini akan menghadirkan pembicara lokal dan nasional dan bersifat terbuka untuk umum. Semua elemen masyarakat diundang untuk berpartisipasi”, tutup Elin. (isis/sfn).
