LARANTUKA, SUARAFLORES.NET – Bagi pengendara yang melintasi ruas jalan Negara Maumere – Larantuka atau Larantuka – Maumere dapat berhenti sejenak di pinggir jalan sekitar perkebunan kopi di Hokeng, wilayah kabupaten Flores Timur. Sejumlah petani kecil sedang menjual berbagai jenis buah di sebuah pondok sederhana di tepi jalan Negara, tepatnya di perkebuhan kopi Hokeng.
Buah-buahan yang nampak masih segar itu sedang dipasarkan para petani kecil untuk memenuhi kebutuhan ekonomi rumah tangga, sekolah dan kesehatan serta berbagai kebutuhan lainnya. Ada buah apel, pisang, sawo, buah mentega, nanas, salak, lemon, alpukat, pepaya dan mangga. Semuanya segar dan nikmat. Para pembeli yang nota bene pengendara yang melintas dapat memilih sesuai selera.
Banyak pengendara roda dua maupun roda empat sering berhenti untuk membeli buah yang mereka jual. Kadang ramai, kadang sepi. Sehari cukup untuk kebutuhan rumah tangga seperti beras, sayur dan minyak tanah serta bumbu-bumbu dapur.
Seorang petani kecil, Mama Anastasia mengaku sudah lama berjualan di sana, sejak anak pertama masih berada di bangku Taman Kanak-Kanak (TKK). Dari hasil jualan ini sedikit membantu keluarganya untuk memenuhi kebutuhan pendidikan tiga orang anaknya. Semua ini berkat kunjungan para pengendara di Pasar Buah Petani Hokeng
“Kalau penghasilannya banyak maka kami sisipkan untuk biaya pendidikan anak-anak. Jika tidak, terpaksa kami harus pinjam dari luar, nanti dapat penghasilan dari jualan ini baru kami kembalikan,” kisah Anastasia tersenyum.
Baca juga: Keluhan Pengusaha Terkait Ijin Usaha di Maumere
Anastasia tidak sendirian berjualan di tepi jalan. Sejumlah petani kecil lainnya pun ikut berjualan pada pondok kecil sederhana yang dibangun secara swadaya.
Mereka mengaku bahwa berbagai jenis buah didapat dari kebun petani lain di sekitar Hokeng. Ada juga yang mereka beli dari luar.
“Ada yang kami beli langsung dari petani, ada juga kami beli dari luar seperti apel. Kami dapat untung sedikit. Walaupun sedikit tapi setiap hari kami pegang uang dari keringat kami sendiri. Sudah cukup lama kami berjualan di sini. Bagi para pengendara yang sudah membeli kami berdoa agar suatu saat kembali membantu kami, membeli berbagai jenis buah di sini. Bagi yang belum tahu tempat ini, kami juga berdoa semoga mereka dapat berhenti sejenak, membeli buah sambil menikmati suasana udara yang sejuk di Hokeng,” ujar seorang petani lainnya yang duduk disamping Mama Anastasia, nampak malu menyebut namannya saat ditemui SuaraFlores.Net, (22/8/2018).
Yomo dan Matias, dua pengendara yang sempat membeli buah di Pasar Buah Petani Hokeng mengaku bangga kepada para petani kecil di Hokeng. Mereka berjuang untuk bertahan hidup dengan berjualan berbagai jenis buah.
“Buah-buahan ini masih segar dan enak. Cocok untuk bekal perjalanan. Kami beli apel untuk istri dan anak-anak di rumah. Harapan kami semoga mama-mama, petani kecil ini bisa diberi tempat jualan yang lebih layak lagi,” ujar Yomo dan Matias.
Pantauan SuaraFlores.Net, cukup banyak pengendara berhenti dan membeli buah di pasar buah petani kecil Hokeng. Ada yang membeli pisang, ada juga yang membeli apel dan jenis buah lainnya. (red/sfn03).