JATINANGOR, SUARAFLORES.NET,- Berakit-rakit ke hulu bersenang-senang kemudian. Papatah ini dialami Irmigrad Yoliana Nona Sina, yang berasal dari keluarga sederhana asal Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sukses di Institut Pemerintahan Dalam Negari (IPDN).
Nona Sina, adalah seorang gadis dari pasangan Almarhum Bernadus Banggo dan Anastasia Iri. Sepeninggal sang ayah, Nona Sina bersama ibu dan kedua kakaknya berjuang keras untuk terus melanjutkan hidup.
Kakak tertuanya kemudian pergi merantau ke Batam, Kepulaun Riau, dan kakak keduanya bekerja sebagai operator salah satu provider. Sementara itu, ibunya pulang ke kampung halaman dan meninggalkan mereka. Ia bekerja sebagai penenun dan berjualan gorengan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Setelah kepergian ibunya, Noan Sina tetap tinggal bersama kakak perempuannya. Ia bersekolah dengan biaya dari kakaknya. Suatu saat, teman-teman kakaknya memberikan informasi tentang IPDN.
Berbekal tekad dan keinginan kuat membalas seluruh pengorbanan kakak dan ibunya, berbekal uang Rp200.000, untuk biaya transportasi, Nona Sina, mendaftarkan diri ke IPDN.
Nasib baik berpihak padanya. Tuhan memberikan kesempatan kepadanya untuk membalas semua yang telah dilakukan oleh kakak dan ibunya. Ia lulus masuk IPDN dan kini berhasil menjadi Purna Praja IPDN karena telah berhasil menyelesaikan pendidikannya. (sp/Btr)