MAUMERE, SUARAFLORES.NET – Kegiatan pertanian ini tidak banyak diakukan oleh polisi pada umumnya. Namun, polisi yang satu ini, mampu melakukan secara baik dengan tujuan meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat petani di desa – desa. Ia peduli, saat hatinya melihat kekurangan petani. Tanaman pertanian petani desa, sering diserang hama. Sebagai keluarga petani dan dukungan pengetahuan yang dimiliki, ia setia membimbing 300 an petani, menanam padi dan bawang merah.
Sebut saja Brigadir Polisi Kepala (Bripka), Soalihin, seorang Babinkantibmas yang bertugas di 4, yakni Desa Nebe, Desa Bangkoor, Lewomada dan Desa Wailamun pada wilayah kerja Polsek Waigete, Polres Kabupaten Sikka. Ia membimbing, melatih kaum petani, baik tua maupun muda di wilayah Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka, Pulau Flores.
Kepada SuaraFlores.Net, Soalihin mengatakan, ia melaksanakan aktivitas pertanian ini sejak tahun 2017. Mulanya agak susah mengumpulkan petani untuk bertani secara kelompok, namun dengan komitmen dan kepedulian yang tinggi, perlahan – lahan ia mengumpulkan banyak petani. Saat ini, terdapat 20 kelompok tani dengan jumlah anggota antara 20 sampai 25 orang per kelompok. Total semua petani, kurang lebih atau 300 orang.
Baca juga: Pilpres 2019, Dua Politisi Nasional NTT Disebut Berpeluang Jadi Menteri
Kepada para petani, ia mengajarkan cara menanam padi yang tepat untuk mendapat hasil yang berlimpah. Hasilnya pun cukup memuaskan. Karena tanaman padi sering diserang hama, ia lalu mengajak petani berputar haluan yaitu menanam bawang merah.
Untuk memulai, bersama petani mencari lahan dan modal untuk pengadaan bibit. Lahan contoh menggunakan lahan salah satu petani, sedangkan bibit Soalihin membeli menggunakan uang gajinya. Mereka pun mulai menanam. Penghasilannya melimpah hingga saat ini.
“Kami sepakat menggunakan lahan salah satu petani sebagai lahan contoh. Dari lahan contoh ini, hasil panennya cukup memuaskan. Para petani mulai tergerak hatinya untuk terus menanam bawang merah. Mereka senang sekali. Dan saat ini, dari 20 kelompok tani yang saya latih, 8 kelompok sedang menyiapkan lahan untuk menanam bawang merah,” ujar pria asal Kabupaten Manggarai Timur ini, usai menghadiri kegiatan Hari Pangan Sedunia (HPS) yang diselenggarakan oleh Caritas Keuskupan Maumere di Aula Paroki Gereja Maria Bintang Laut Nebe, Kecamatan Talibura, (23/11/2018) sore.
Ia mengisahkan, modal awal dari kantong pribadinya, sebagai modal para petani saat ini. “Saya membeli bibit dari luar daerah menggunakan uang pribadi. Sekarang, para petani sudah memiliki bibit sendiri. Jika dengan benih 200 kg, menghasilkan 2-3 ton. Kalau 400 kg, menghasilkan 5-6 ton. Hasil panen, dipasarkan ke beberapa pasar di Maumere dan Flores, serta beberapa jaringan yang kami miliki,” ujarnya.
Baca juga: Poros Benhil NTT: Kaum Milenial Ujung Tombak Menangkan Jokowi-Amin
Hingga saat ini, lanjut Soalihin, pihaknya masih mandiri. Belum ada intervensi dari pihak pemerintah melalui Dinas Pertanian Kabupaten Sikka. Belakangan, melalui komunikasi yang intens dengan Pemerintahan Desa Nebe, para petani mendapat kucuran sedikit dana untuk modal kelompok.
Sebelumnya, Camat Talibura, Alfonsus Naga, Sp dalam kesempatan diskusi bersama Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo dan para petani di Aula Paroki Gereja Maria Bintang Laut Nebe, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas langkah positif dan kepedulian tinggi Brigadir Polisi Kepala (Bripka), Soalihin.
“Kiranya ini menjadi contoh yang baik bagi para petani, PPL dan bagi pemerintah,” ujar Alfonsus, lalu memberikan memberikan piagam penghargaan kepada. (sfn02).