LARANTUKA, SUARAFLORES.NET–Sampah di Kota Larantuka, terlebih di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Heras dinilai sangat mengotori wajah Kota Larantuka. Bau tak sedap sangat mengganggu warga sekitar maupun pengguna jalan karena letaknya berada di pintu masuk Kota Larantuka-Maumere. Pemda Flotim disebut menyebaran virus busuk sampah dengan tidak memperhatikan pengelolaan sampah secara baik.
Bupati Flotim, Anton Hadjon diminta untuk menata ulang TPA Heras sesuai mottonya “Desa Membangun, Kota Menata”. Bila perlu mencari lokasi baru yang jauh dari mata jalan.
Pasalnya, selain baunya yang tak sedap, asap pembakaran sampah menyebar ke mata jalan dan dihirup warga. Tentu hal itu sangat mengganggu kesehatan warga.
Paul Kedang, warga Kota Larantuka saat dimintai komentarnya mengatakan bahwa mestinya Anton Hadjon-Agus Boli harus bisa menata wajah Kota Larantuka ini dengan benar. Memperhatikan secara serius TPA Heras agar terlihat ada perubahan di masa kepemimpinan yang hampir genap satu tahun ini.
“Memalukan sekali kalau sampah saja tidak bisa dikelola. Kasihan para pengendara/pengguna jalan yang setiap kali melintas harus menghirup aroma busuk yang sangat menyengat. Pemerintah daerah Flotim sebarkan virus busuk yang mematikan warga. Padahal sampah bisa dikelola dan dapat menghasilkan uang,” ujar Paul Kedang.
Baca juga: Di Lembata, Tas dan Sepatu Produk Batam Laris Dibeli Masyarakat
Warga kota Larantuka lainnya, Lius ParuIa meminta Bupati Anton Hadjon mendorong instansi terkait mengola sampah di TPA Heras menjadi pupuk Bokashi untuk menunjang program penjarangan mente yang lagi trend di Flotim melalui Gerakan Selamatkan Tanaman Rakyat.
“Saya kira ide yang baik, dimana melalui Gerakan Selamatkan Orang Muda, Bupati Anton Hadjon bisa memfasilitasi orang muda di Flotim untuk kelola sampah di TPA Heras jadi pupuk Bokashi. Ini penting sekali,” ujarnya.
Lebih jauh Lius Paru menegaskan bahwa kota yang sehat harus diperhatikan pengelolaan sampahnya. Kota harus bersih, indah, elok dan hidup roda perekonomiaannya. (robert).