KUPANG, SUARAFLORES.NET,–Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (Pemprov NTT) bertekad mengakhiri berita duka melalui pengiriman peti mati para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal NTT yang menjadi korban kekerasan di luar negeri. Tekad baja ini menjadi komitmen bersama Pemprov NTT, DPRD NTT, Polda NTT, BP2TKI serta Asosiasi Tenaga Kerja bersama semua pemangku kepentingan di NTT yang disampaikan dalam rapat dengar pendapat di gedung DPRD NTT, pekan kemarin.
Dalam rapat yang dipimpin Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno, dan dihadiri Sekretaris Daerah Benediktus Polo Maing, memastikan ada sinergisitas yang kuat untuk mengakhiri tragedi kekerasan yang selalu menimpa para TKI NTT di luar negeri akhir-akhir ini. Dimana telah merenggut nyawa TKI yang kemudian dikirim pulang bersama peti mati. Rapat berjalan sengit dengan pernyataan-pernyataan keras semua pihak, baik dari Anggota DPRD NTT, Polda NTT, BPJTKI, BP2TKI, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTT serta pihak terkait yang lainnya.
Mereka mendesak agar Gugus Tugas yang telah dibentuk dengan Surat Keputusan Gubernur NTT harus dioptimalkan melalui sinergisitas yang kuat diantara semua pihak. Pasalnya, kondisi yang terus menimpa TKI asal NTT di luar negeri ini harus ditangani segera. Termasuk bagaimana memperkuat kinerja semua pihak untuk turun ke desa-desa melakukan sosialisasi, pembinaan, pelatihan dan pengurusan dokumen kependudukan para calon TKI. Sekaligus memastikan tidak ada lagi TKI ilegal yang bisa lolos keluar dari desanya.
Selain itu, rapat ini juga menekankan agar Perda tentang TKI benar-benar dijalankan secara konsekuen. Anggota DPRD NTT, Anjelino Da Costa dengan tegas mengingatkan agar para TKI asal NTT harus diurus secara kompherensif oleh semua pihak. Dan, memberikan mereka perhatian yang baik. Termasuk memberikan pelatihan ketrampilan dan pengetahuan tentang dunia ketenagakerjaan di luar negeri sebelum dikirim. Ia mendesak agar segera diputuskan mata rantai para calo TKI Ilegal. Termasuk keterlibatan oknum-oknum tertentu yang ikut bermain.
Baca juga: Pemilih Pemula, Antara Dilema dan Galau
Anjelino juga meminta Gugus Tugas agar perketat Bandara El Tari Kupang agar tidak lagi menjadi pintu keluar-masuk TKI Ilegal asal NTT dan daerah lainnya. Baginya, sulit menyelesaikan masalah TKI Ilegal ini selama para calo TKI Ilegal masih dibiarkan bermain. Pasalnya, para calon TKI asal NTT sering tergiur dengan ceritra-ceritra manis para calo. Anggota DPRD NTT, Fraksi Partai Demokrat Winston Rondo, menyebutkan, sejak tahun 2016 rata-rata setiap bulan ada 5 jenasah TKI asal NTT yang dikirim pulang bersama peti mati.
Hingga kini sudah 137 TKI asal NTT yang mati di Malaysia. Pasalnya, dari total 2 hingga 3 juta TKI di Malaysia saat ini, sekitar 50 persennya berasal dari TKI NTT. Dan, statusnya bermasalah. Olehnya, sebut Winston Rondo, perlu langkah cepat untuk mencegah dan mengurangi para TKI asal NTT agar tidak mengalami kekerasan yang berujung kematian lagi. “Perda tentang TKI harus menjadi kekuatan bersama untuk bergerak memerangi masalah TKI Ilegal di NTT,”pungkasnya.
Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno berharap agar ada langkah-langkah konkrit yang dilakukan setelah rapat dengar pendapat. Seperti memastikan seluruh desa mendapat sosialisasi dan steril dari calo dan TKI Ilegal. Lalu, bisa diperoleh data resmi jumlah TKI Ilegal dan legal asal NTT yang saat ini di luar negeri. Kemudian, jalur Bandara El Tari Kupang steril dari calo dan TKI Ilegal. Pemprop NTT yang diwakili Sekda Benediktus Polo Maing meminta seluruh pihak yang terlibat dalam Gugus Tugas TKI agar segera membangun sinergi dan komitmen. Tentunya untuk menyelesaikan semua persoalan TKI Ilegal asal NTT agar tidak ada lagi sesama saudara kita yang menjadi korban kekerasan lalu dipulangkan bersama peti mati. “Mari kita semua berjuang sekuat tenaga dan kompak untuk mengakhiri semua ini,”ujarnya.(Roberth/SFN)