*Oleh: Kopong Hilarius
Momentum Hari Sumpah Pemuda, 28/10/2018, Pemerintah Daerah Flores Timur menyelenggarakan Bimtek Pembangunan Motivasi Wirausaha Pemula di Larantuka yang melibatkan 500 pemuda. Jumlah yang sangat mengesankan, karena jika 10% dari jumlah yang hadir ini bisa termotivasi untuk berwirausaha maka sudah ada 50 pemuda yang mencoba untuk berwirausaha.
Jika 10% dari jumlah yang berwirausaha ini yang sukses maka akan terdapat 5 orang wirausahawan baru di Flotim. Dari 5 orang wirausahawan ini, masing-masing mempekerjakan minimal 2 orang anak muda maka jumlah pengangguran di Flotim sudah berkurang 15 orang (5 wirausahawan + 10 karyawan).
Angka tersebut terasa kecil, tetapi jika tiap tahun ada 5 orang sukses dalam dunia wirausaha maka dalam 5 tahun kepemimpinan Bupati Anton Handjon, sudah ada 25 orang wirausahawan yang ikut membangun Flotim. Dari 25 wirausaha ini, diharapkan dapat mempekerjakan paling kurang 150 tenaga muda di Flotim., tentu angka pengangguran berkurang.
Kedengarannya masih sangat kecil jumlahnya, namun coba kita bayangkan berapa lagi orang yang ikut menikmati kesuksesan 25 wirausaha muda ini. Kalau wirausaha itu di bidang pengadaan/pengelolaan pangan lokal, maka banyak petani yang akan menikmati kesuksesan mereka itu secara tidak langsung. Atau berwirausaha di bidang penjualan tenun ikat online, maka banyak penenun yang turut memperoleh keuntungan. Dan masih banyak lagi yang akan menikmati kesuksesan 25 wirausaha muda ini.
Patut diapresiasi apa yang dilakukan oleh Pemda Flotim melalui Bintek pembangunan motivasi wirausaha pemula. Kegiatan ini sangat sukses dari segi jumlah yang hadir namun itu baru kesuksesan acaranya bukan kesuksesan programnya. Kesuksesan program hanya dapat terlihat apabila ada pemuda dari 500 pemuda ini mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya dalam kegiatan berwirausaha.
Kesuksesan para pemuda dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam kegiatan Bintek ini tidak hanya tergantung dari faktor pendorong dalam diri tetapi faktor lingkungan pun sangat berpengaruh. Dalam hal ini pemerintah berkewajiban untuk menciptakan lingkungan yang kondusif yang memungkinkan para pemuda untuk terjun ke dunia wirausaha. Apa yang dilakukan lewat Bintek hanyalah langkah awal yang harus diikuti dengan langkah-langkah lanjutan seperti kebijakan finansial, kebijakan perijinan usaha (birokrasi yang tidak berbelit-belit), kebijakan pasar, dan ketersedian lembaga konsultasi yang menjadi pendamping wirausahawan muda ini.
Lembaga pendamping untuk para wirausahawan ini mutlak ada dan harus dibiayai oleh Pemda Flotim. Walaupun dibiayai oleh Pemda, tetapi sebaiknya lembaga ini adalah lembaga independen sehingga dia bekerja secara profesional. Kucuran dana terhadap lembaga ini tergantung dari hasil kerja pendampingannya. Tugas lembaga ini bisa didiskusikan lebih lanjut tetapi secara garis besar, lembaga ini harus terlibat dalam segala proses usaha termasuk proses produksi sampai proses pemasarannya.
Selain itu, pendidikan dan pelatihan yang lebih sepesifik harus dilakukan secara rutin untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para calon dan pegiat wirausahawan. Dengan cara demikian mereka mampu berkompetisi dengan wirausahawan di daerah lain. Hanya dengan kerja keras kita menjadikan Flotim sebagai kabupaten yang mandiri. Kabupaten yang mampu menyiapkan lapangan kerja bagi rakyatnya sehingga orang tidak lagi merantau ke daerah lain.
Pemda tentu memiliki segudang ide tentang hal ini, apalagi program ini merupakan salah satu program kerja yang dikampanyekan pada waktu pemilu lalu. Walaupun demikian sumbang saran dari semua kita mutlak diperlukan. Jadi lewat tulisan sederhana ini saya mengajak kita semua untuk saling berbagi pengetahuan, berbagi keterampilan dan pengalaman untuk memperkaya apa yang sudah, sedang dan akan dilaksanakan oleh Pemda dan masyarakat Flotim.
*Penulis, Warga Flores Timur, Tinggal di Melbourne