SUARAFLORES.NET-Gebrakan yang dilakukan Camat Kelubagolit, Kabupaten Flores Timur, Lambert Ulin Tokan, SE melalui penyerahan dana desa tahun 2017, mendapat apresiasi dari para kepala desa dan masyarakat. Penyerahan dana desa yang dilakukan secara tunai mendapat penilaian positif dari masyarakat, karena dilakukan secara terbuka dihadapan tokoh masyarakat, Badan Perwakilan Desa dan perangkat desa dan seluruh masyarakat wilayah Kelubagolit.
Apresiasi ini didukung oleh progres 12 desa di Kecamatan Kelubagolit, baik secara fisik maupun laporan administrasi keuangannya, rata-rata diatas 80 persen. Sementara pencairannya sudah 100 persen, termasuk dana tahap II.
“Secara fisik pekerjaan, rata-rata sudah rampung semua. Tersisa satu sampai dua pekerjaan seperti di Desa Mangaaleng yakni jalan ke kantong produksi yang terkendala dengan musim hujan. Kondisi tanah yang mudah longsor, sehingga dilanjutkan tahun depan,” ujar Camat Ulin Tokan, saat ditemui di kediamannya Desa Lamapaha, Jumad, (22/12) pagi.
Kepada suaraflores.com, camat yang rajin sidak ke desa ini menjelaskan, bahwa gebrakannya menyerahkan dana desa secara tunai, mendorong aspek transparansi, membuat para Kepala Desa dapat mengikuti secara baik.
“Mereka (para kades) pun mulai kerja transparan. Buktinya, secara fisik pekerjaan makin berkualitas. Partisipasi masyarakat pun terus didorong dengan pola swakelolah agar bisa bantu tingkatkan daya beli masyarakat,” katanya.
Ditambahkan, kontrol masyarakat dan media pun makin baik. Sementara kerja pendampingan, baik TPK hingga para pendamping juga selalu terawasi. Diakui, bahwa penyerapan yang belum mencapai 100 persen itu, karena ada kendala teknis seperti pencairan dana di Bank NTT yang kadang tersendat, karena faktor brankas yang kurang. Hal ini, kadang membuat para kepala desa marah-marah. Lalu, juga faktor cuaca yang ekstrim. Ia berharap, ada jalan keluar yang bisa ditempuh bersama Pemerintah Kabupaten Flotim agar tahun 2018 tidak ada kendala lagi.
Ditanya soal aspek pemberdayaan, camat muda ini menyampaikan, bahwa komitmennya adalah pada tahun 2018, porsi untuk pemberdayaan akan ditingkatkan dengan mendorong pembentukan berbagai kelompok seperti tenun ikat, aneka makanan lokal, kerajian meubeler dari bambu dan kelapa serta bidang lainnya.
“Ditingkat kecamatan sudah diprogramkan untuk membuka sebuah gedung, sebagai pusat kerajinan rakyat Kelubagolit. Ini dilakukan agar bisa menjadi media pertemuan berbagai kegiatan pemberdayaan, sekaligus menjadi arena promosi dan pemasaran. Seperti meubeler bambu di desa Sukutokan, tenun ikat di Lamapaha dan lainnya. Jika ada tempat, maka mereka bisa terus bertemu untuk saling tukar informasi tentang berbagai produk kerajinan. Tentu saja pemberdayaan pun semakin berjalan sukses,”tohoknya lagi.
Selain itu, sambung Camat Ulin Tokan, dalam rangka memacu kinerja keuangan dan administrasi dana desa pada tahun 2018, pola penyerahan dana secara tunai tetap dilakukan dengan libatkan lebih banyak unsur seperti polisi dan jaksa untuk perkuat pengawasan. Sementara terkait penguatan aparatur desa, ada kebijakan baru yakni Sekretaris desa dan Bendahara desa akan bertugas di kantor camat satu hari dalam seminggu. Hal ini dimaksudkan untuk saling tukar menukar informasi antar desa.
“Jadi nanti diatur secara bergilir. Satu hari 2 desa misalnya hari kamis, antara Desa Lamapaha dan Sukutokan, hari jumad untuk desa lainnya. Ini diharapkan, ada ruang untuk berdiskusi atau konsultasi agar pekerjaannya makin dipercepat dan penyerapannya bisa 100 persen, “pungkas serius.
BPD dan Kepala Desa Beri Apresiasi
Ketua BPD Lamapaha, Bone Lama Diri mengapresiasi langkah yang dilakukan Camat Ulin Tokan. Pasalnya, banyak perubahan yang dilakukan. Ada kesalahan saat pekerjaan fisik atau administrasi langsung diperbaiki. Buktinya, pengerjaan jembatan desa, lapangan bola voli dan sarana prasarana desa Lamapaha.
“Prinsipnya kami mendukung penuh apa yang diprogramkan Camat Kelubagolit, “tegasnya.
Hal yang sama diakui Kepala Desa Hinga, Hendrikus Suban Tokan, Kades Lamabunga, Ruslan Bapa Laot, Kades Keluwain Ola Masang Riantobi beberapa waktu lalu.
“Apa yang dilakukan Camat Kelubagolit dengan menyerahkan dana desa secara tunai adalah motivasi sekaligus tantangan untuk bisa sukses kelolah. Jangan salah urus,”tegas Kades Ola Masan saat menerima tunai dana desa tahap I sebesar Rp. 400 juta lebih.
Desa Keluwain juga terbilang sukses. Program air bersih, semenisasi lorong dan pembangunan stadion bola kaki terus berjalan baik sampai saat ini. (War/sfn03).