SUARAFLORES.NET,-Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mengajak pemerintah untuk merubah karakter masyarakat dalam memperbaiki ekonomi rumah tangga atau memperbaiki masa depan generasi muda. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan formal dan non formal setiap tahun bagi kaum muda harus terus digerakan.
Langkah ini untuk memperbaiki pola pikir masyarakat yang hidup instant atau kurang kreatif. Masyarakat NTT saat ini masih berpikir jadi PNS, jadi tukang ojek atau pun merantau. Kredit motor ditarik dealer, PNS staf sampai mati dengan gaji terbatas, merantau pulang kosong.
Fakta ini dilakukan orang NTT walaupun penghasilan terbatas bahkan tidak mencukupi. Banyak kaum muda nganggur setelah kuliah strata satu, strata dua bahkan strata tiga. Niat untuk berwirausaha masih sangat rendah. HIPMI mengajak pemerintah dan stakeholder mendorong pembangunan ekonomi kreatif. Pemerintah memiliki hal positif dapat bergandengan tangan untuk merubah mindset dan paradigma. Masyarakat harus dilatih karakter, keberanian, skill dalam berkomunikasi atau bernegosiasi yang membutuhkan waktu dan konsistensi.
“Saya sudah bangun sekolah wirausaha di Kupang. Kalau kemudian kita bangun sekolah wirausaha di Maumere dan Flores itu sesuatu yang sangat luar biasa. Tujuannya untuk kemajuan pengusaha Flores dan mendukung pembangunan daerah” ungkap Djemi Lassa, Ketua Bidang 5 HIPMI NTT melalui materinya tentang UMKM dalam Rakercab dan Diklatcab I BPC HIPMI sedaratan Flores-Lembata dan Kabupaten Kupang di Kota Maumere, Senin (06/11/2017) lalu.
Sekretaris HIPMI Kabupaten Ende Muhamad Anwar, merespon positif tawaran berwirausaha tersebut. Menurut Muhamad bahwa pembangun pengusaha muda harus digerakan mulai saat ini mengingat perkembangun teknologi sangat pesat. Muhamad menyebut tiga konsep dasar yang harus diusung untuk mendorong maju mundurnya sebuah usaha. Pertama berkaitan dengan SDM. Kedua, intervensi pemerintah dan ketiga, kemudahan BUMD dan BUMN dalam memberikan modal.
Ia sepakat bahwa konsep tentang ekonomi kreatif mendongkrak pembangun daerah. Untuk melengkapi konsep ekonomi kreatif butuh sumber daya manusia, intervensi pemerintah lokal dalam memberikan kemudahan, intervensi Badan Usaha Milik Daerah dan Badan Usaha Milik Negara.
“Konsep ekonomi kreatif itu sangat bagus, namun ada kendala jika ketiga konsep ini belum mendukung penuh. Kita masih baru dan ada syarat sulit untuk dapat modal. Ini menjadi salah satu kendala yang dihadapi pengusaha muda saat ini” kata Muhamad dalam kesempatan dialog.
Terkait hal itu, Djemi Lassa menegaskan, HIPMI harus mampu ketika bicara tentang ekonomi kreatif. Konsep-konsep yang disuguhkan benar berpengaruh. SDM masih menjadi kendala besar. Pendidikan mulai SD, SMP, SMA dan tingkat atas namum belum mampu melahirkan pengusaha muda yang kreatif. HIPMI harus membangun kerjasama melalui sekolah-sekolah untuk memberikan pengetahuan wirausaha yang lebih kreaitf dan sesuai perkembangan pembangunan di daerah.
Lanjutnya, kehadiran HIPMI sesungguhnya mengajak pemerintah melihat wadah HIPMI secara positif. Pemerintah sudah punya program pembangunan ekonomi kreatif namun bingung mau mulai dari mana. Di sini HIPMI harus masuk dan membantu pemerintah.
“Kita tidak sekedar bersenang-senang tapi kita harus menunjukan kemampuan kita sebagai pengusaha muda yang berkontribusi untuk kaum muda. Soal Dana kita dapat membangun komunikasi dengan BUMD/BUMN untuk mendapatkan dana CSR. Sudah banyak daerah seperti di timor ini sudah jalan. Mari kita mulai di Maumere Flores ini” ajaknya.
Sebelumnya, Wakil Bupati Sikka, Drs. Paolus Nong Susar dalam sambutnnya mengatakan pembangunan dapat berjalan ketika ada intervensi kaum muda. Orang tidak lagi bicara soal besar atau hebat tapi bicara siapa yang lebih cepat menangkap peluang.
Ekonomi dan politik harus sejajar dalam pembangunan daerah. Sumber Daya yang kuat dapat mendorong orang muda berwirausaha secara tegas dan maju. Flores merupakan daerah yang sangat trend dengan objek wisatanya. Kaum muda dapat berpartisipasi, mengambil kesempatan untuk berkreativitas.
“Kami tengah gerakan pariwisata sebagai sektor unggulan. Mari bergandengan tangan memajukan daerah. HIPMI yang merupakan kumpulan pengusaha muda dapat mengambil kesempatan. Kaum muda memberikan pikiran, kita dapat berikan fasilitas untuk berbagai kegiatan. Inovasi masih menjadi msalah dalam membuat branding. Bahwa sejauh ini branding Flores adalah daerah petualang wisata dengan keunggulan Komodo yang mendunia,” ungkap Wakil Bupati Sikka sebelum membuka kegiatan tersebut. (yanes).