SUARAFLORES.NET,- Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah provinsi yang penuh dengan keunikan kehidupan umat beragama, budaya, pariwisata dan keberagaman suku dan agama. Keunikan-keunikan ini membuat provinsi 5 juta lebih penduduk ini dicintai oleh berbagai orang dari berbagai belantara dunia. Bukan hanya warga negara asing saja, tapi warga negara Indonesia dari provinsi lain pun tergila-gila dan terkagum-kagum dengan NTT.
Apa saja keunikan yang membuat NTT menjadi tempat yang dicintai oleh berbagai orang? Kusuma Wati (50), seorang perempuan cantik kelahiran Papua berdarah Jawa menuturkan bahwa NTT unik karena memiliki kebudayaan asli yang masih dijaga dan dilestarikan sampai saat ini. Tradisi budaya warisan leluhur yang masih dijaga itu, antara lain, Pasola di Sumba Barat, Semana Santa di Flores Timur, Tarian Kataga, Tarian Gawi di Ende, Tarian Caci di Manggarai dan berbagai perkampungan adat tradional, seperti kampung adat Suku Boti di Timor, Kampung adat Bena di Bajawa, dan masih banyak lagi yang lainnya.
“Saya dulu lama tinggal di Kupang. Ketika di Kupang saya suka jalan-jalan keliling. Kadang saya ke Sumba, ke Belu, Soe dan menjelajahi Pulau Flores. Saya kagum sekali dengan berbagai tradisi dan budaya yang unik-unik dan tidak bisa ditemukan di tempat lain. Kadang-kadang kalau teringat rasanya ingin kembali lagi ke NTT. Saya sangat senang dengan alamnya yang asri dan panorama obyek-obyek wisata yang sulit dilupakan. Apalagi masyarakatnya yang ramah-tamah, membuat saya merasa seperti di kampung sendiri. Hatiku selalu rindu teringait keunikan NTT,” kata Kusumah Wati di sela-sela Musyarah Nasional (Munas) II Serikat Pers Republik Indonesia (SPRI) di Hotel 88 Mangga Besar, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Kusumah Wati yang sudah keliling Indonesia ini, mengaku, NTT memiliki obyek-obyek pariwisata termasyur di dunia yang akan tetap harum sepanjang jaman, yaitu Danau Kelimutu di Ende dan binatang purba Komodo di Manggarai Barat. Dia mengaku sudah menginjakan kaki di puncak danau tiga warna Kelimutu yang sangat indah dan ajaib. Selain itu, dia juga sudah melihat binatang purba Komodo yang kini langkah di dunia.
Diungkapkan Kusumah yang adalah salah satu anggota Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) ini, kalau Pulau Flores ia sudah jelajahi mulai dari Labuan Bajo,Manggarai, Ende, Bajawa, Maumere, Larantuka sampai Lewoleba. Kalau Pulau Sumba ia pernah menyaksikan tradisi Pasola di Sumba Barat. “Hampir semua saya sudah pergi. Saya sangat suka dengan berbagai kekhasan setiap daerah. Saya hanya masih penasaran sampai sekarang karena saya belum pernah ke Pulau Sabu Raijua yang kini sudah menjadi kabupaten sendiri. Mudah-mudahan kalau ada tugas saya bisa ke sana, “ katanya berharap.
Perempuan tegas dan energik anak seorang tentara ini, pun bercerita tentang enaknya makan ikan segar di Flores atau di Kota Kupang. Menurutnya, ikan-ikan di NTT sangat enak dan lezat karena masih segar-segar ketika dihidangkan para penjual. “ Kalau mau makan ikan segar, saya pasti pergi ke kampung Solor di Kota Kupang. Di sana berbagai jenis ikan segar dihidangkan para pedagang. Saya suka sekali karena ikannya enak-enak,” aku Kusumah yang adalah anak seorang tentara ini.
Satu lagi yang membuatnya terkagum-kagum dan sulit ia temukan di daerah lain, yaitu keharmonisan umat beragama di NTT yang sangat kental dalam suasana persaudaraan. Dikatakannya, ia sering melihat sendiri dengan mata kepala pada setiap hari raya umat saling menjaga keamanan ketika umat lainnya sedang beribadah.
“Saya liat sendiri luar biasa orang NTT hidup bersama dalam perbedaan suku dan agama. Mereka saling menghormati dan saling menghargai satu sama lain. Kalau pada hari raya Idul Fitri, saya liat umat Kristen mengutus para pemuda-pemuda gerejanya untuk menjaga keamanan, dan pada hari raya Natal, umat Islam mengutus pemuda-pemuda Mesjid untuk menjaga keamanan di gereja-gereja maupun di jalan-jalan. Ini sangat luar biasa dan tidak akan ditemukan di tempat lain. Saya sangat kagum,” kata Kusumah yang juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial.
Mengakhiri obrolan dengan Suaraflores.Net, Kusumah yang mengenakan jilbab dan baju kaos SPRI ini, berpesan dan berharap agar NTT terus maju dalam berbagai bidang pembangunan, secara khusus menjaga keunikan tradisi budaya, pariwisata dan keharmonisan kehidupan beragama. “Saya cinta NTT. Saya Rindu NTT, NTT sudah jadi bagian dari hidup saya seperti Papua yang telah membesarkan saya. Saya terus berharap NTT terus maju dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang aman dan sejahtera. Salam NKRI Harga Mati,” tutupnya dengan melemparkan senyum. (sft/bkr)