Perempuan dan Anak Masih Jadi Masalah Utama, Rusmina: Itu jadi misi saya maju caleg

by -50 Views

KUPANG, SUARAFLORES.NET,–Menteri Perempun dan Anak RI, Yohana Yembise mengaku sangat konsen dengan masalah perempuan dan anak-anak, secara khusus di Indonesia Timur, seperti Papua dan NTT. Dimana, masih diperlukan perhatian serius karena masih banyak mengalami ketidakadilan. Salah satu faktor pemicunya adalah kekerasan. Untuk itu, ia tetap berjuang keras membantu perempuan dan anak di Papua dan NTT. Demikian hal ini disampaikan Yohana dalam pertemuan dengan para Relawan Jokowi beberapa waktu lalu di kediamannya di Jakarta.

Secara khusus, NTT, seperti disampaikan Wakil Gubernur NTT, Josef A. Nae Soi dalam pertemuan dengan  Keluarga Besar NTT Diaspora di TMII Jakarta Timur, beberapa waktu lalu, hingga saat ini masih menjadi provinsi  termiskin ketiga di Indonesia setelah Papua dan Papua Barat. Untuk itu, pemerintahan baru saat ini berupaya bekerja keras melalui program-program untuk mengeluarkan NTT dari jurang kemiskinan, termasuk perhatian serius terhadap perempuan dan anak NTT.`  

Sementara itu, menurut Yuliana Rusmina, SH, salah satu aktivis perempuan dan politisi perempuan PDIP NTT,  masalah perempuan dan anak sudah sejak lama menjadi masalah utama dari pemerintahan ke pemerintahan, namun hingga kini belum tuntas meskipun ada peningkatan kesejahteraan. Yuliana memetakan ada dua wilayah, yaitu kaum perempuan dan anak di kota dan kaum perempuan dan anak di desa-desa miskin di pulau-pulau maupun di pedalaman.

Di lihat dari perhatian pemerintah, lanjut dia, maka yang harus lebih menjadi fokus perhatian pemerintah  adalah sebagian besar kaum perempuan dan anak di desas-desa, karena mereka masih mengalami ketidakadilan mengakses pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Jika dibandingkan kaum perempuan dan anak di kota, kaum perempuan di desa masih jauh tertinggal.

“Angka kematian ibu dan anak masih tinggi, angka kekerasan terhadap perempuan dan anak juga masih tinggi, serta kemiskinan yang masih tinggi mendorong begitu banyak  anak-anak perempuan menjadi TKW di luar negeri secara ilegal maupun legal. Mereka kemudian banyak yang menjadi korban kekerasan  dan bahkan kemudian meninggal dunia. Hal inilah yang harus menjadi fokus kerja kita untuk keluarkan kaum perempuan dan anak-anak NTT menuju kesejahteraan,”kata Rusmina yang juga  Calon Anggota DPRD NTT, belum lama ini.

Perempuan NTT yang kembali maju  menjadi Caleg PDIP nomor 9 dari Dapil 5 (Sikka, Ende, Ngada dan Nagekeo ini, mengaku sudah lama terlibat dalam kegiatan Tim PKK Provinsi NTT bersama  Ketua Tim Pengggerak PKK NTT, Lusia Adinda Lebu Raya ketika masa kepemimpinan Gubernur Drs. Frans Lebu Raya. Saat itu, kata Rusmina, ada berbagai program yang dilakukan untuk ibu dan anak-anak, baik di bidang pembinaan, pelatihan, pendidikan serta kesehatan ibu dan anak-anak. Program-program tersebut sangat gencar dilakukan di desa-desa, yang ditangani langsung Lusia Lebu Raya yang kini juga maju menjadi anggota DPD RI nomor 41.

Berdasarkan pengalaman yang diperolehnya selama ini, maka ia bertekad akan terus berjuang bagi rakyat NTT, secara khusus kaum perempuan dan anak-anak, agar mereka mendapatkan keadilan dan  perhatian lebih serius dalam mendapatkan berbagai akses  pendidikan dan kesehatan melalui program pemerintah pusat dan provinsi maupun dari pihak-pihak lainnya.

“Masalah perempuan dan anak itu yang menjadi misi saya dari dulu. Nah kali ini, jika diberikan kepercayaan dari rakyat maka dengan kekuasaan yang dimandatkan, maka saya akan berjuang mati-matian, di DPRD NTT dan di pemerintah pusat maupun propinsi agar kaum perempuan NTT di desa-desa  berangsur keluar dari penderitaan ekonomi, kesehatan dan pendidikan. Kita di kota kondisi kita jauh lebih baik dalam mendapatkan berbagai akses, sementara perempuan dan anak-anak di desa-desa masih begitu banyak terbelenggu dalam kemiskinan,”kata caleg perempuan ini.

“Untuk mewujudkan cita-cita atau tujuan tersebut, diperlukan keseriusan kerja semua pihak, terutama Pemerintah, DPRD, dan LSM serta berbagai organisasi maasyarakat yang peduli terhadap kehidupan perempuan dan anak NTT. Hal ini perlu ada kolaborasi bersama, tidak bisa pemerintah bekerja sendiri saja,”kata perempuan Sikka jebolan Fakultas Hukum Undana Kupang ini.

Ditambahkannya pula, salah satu cara agar perjuangan membawa misi besar mensejahterankan perempuan dan anak-anak, yakni kaum perempuan harus bersatu, kompak dan sepenuh hati mendukung dan memilih caleg perempuan untuk menduduki kursi DPRD NTT lebih banyak lagi, agar politisi perempuan lebih getol memperjuangkan nasib perempuan dan anak-anak NTT. Tentunya, kata dia, melalui program-program pemerintah dan peningkatan anggaran pemerintah, baik dari pusat maupun daerah. (bkr/sfn01)