Pertanyakan Proses Hukum Sejumlah Kasus, PMKRI Temui Kapolres Manggarai

by -63 Views
Suara Flores

RUTENG, SUARAFLORES.NET–Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Ruteng Santu Agustinus mendatangi polres Manggarai, Rabu (04/04/2018). Kepada Kapolres Manggarai, AKBP. Cliffry S Lapian, PMRKI mempertanyakan sejumlah kasus yang sedang ditangani polres Manggarai.

Sejumlah kasus yang disebutkan PMKRI, yakni kasus OTT Mantan Kasat Reskrim, Aldo Febrianto dan kasus penganiayaan aktivis PMKRI oleh oknum polres Manggarai dan juga kasus penembakan Ferdi Taruk, warga Karot, Ruteng yang saat ini sedang ditangani oleh polres Manggarai.

Selain itu, para aktivis mendorong kepolisian untuk meningkatkan pengawasan terhadap TKI ilegal supaya meminimalisir terjadinya human trafficking.

“Kami berharap kasus-kasus tersebut dapat diselesaikan oleh kepolisian untuk menegakan keadilan. Proses hukum berlaku sama dan adil bagi semua warga negara. Kami juga meminta pihak kepolisian serius mengawasi masalah human trafficking di Manggarai,” ujar Ketua Presidum, Servas Jemarong melalui rillis yang diterima Suaraflores.net, Kamis (05/04/2018).

Menanggapai hal ini, Kapolres Manggarai,  AKBP. Cliffry S Lapian, merespon positif kehadiran PMKRI terkait penegakan hukum yang adil dalam kasus-kasus yang disebutkan.

Baca juga: Kisah Para Tokoh tentang Kunjungan Soekarno di Maumere

Dikatakan Lapian, untuk kasus OTT Mantan Kasat Reskrim Aldo Febrianto, hingga saat ini masih ditangani oleh propam polda NTT.

“Sampai saat ini kita belum tahu, karena masih dalam tahap penyelidikan,” ujarnya.

Untuk kasus penganiayaan para aktivis PMKRI pada saat aksi hari anti korupsi sedunia, 09 Desember 2017, sudah diputuskan dan diberi sanksi penundaan satu tahun pendidikan terhadap dua oknum di polres Manggarai.

Terkait kasus penembakan terhadap warga Karot, para aktivis menilai kepolisian lamban dalam pengungkapan kasus tersebut. Bahwa proses pengungkapkan jenis peluru yang digunakan terduga pelaku sampai saat ini belum diungkap secara terang benderang.

“Meskipun hasil rontgennya sudah ada dan dikepala korban diduga ada peluru, namun tidak bisa dipastikan jenis peluru dan senjata yang digunakan” tukas Kapolres Manggarai.

Lebih lanjut, Kapolres Manggarai menjelaskan bahwa untuk mengidentifikasi peluru tersebut,  dapat dilakukan melalui laboratorium. Sehingga masih menunggu pihak rumah sakit untuk operasi dan mengeluarkan peluru dari kepala korban.

“Jenis peluru itu dapat teridentifikasi melalui laboratorium, hasil rontgen belum bisa mengungkapakan jenis peluru yang bersarang di kepala korban” tambahnya.

Servas Jemorang, Ketua PMKRI Ruteng mengatakan bahwa pertemuan bersama kepolisian, bertujuan meminta klarifikasi terkait persoalan-persoalan yang selama ini disuarakan oleh PMKRI Ruteng agar dapat diketahui sejauh mana progresnya.

“PMKRI meminta informasi dan kejelasan kasus yang selama ini disuarakan. Ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kami terhadap masyarakat yang menanyakan ini. Sehingga publik juga bisa mengetahuinya” tuturnya. (pas).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *