SUARAFLORES.NET — Setelah sekian lama petugas melakukan vaksinasi rabies terhadap Hewan Penular Rabies (HPR) di beberapa kecamatan ‘tertular rabies’secara marathon, tak lagi terdengar berita ajing rabies di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur. Berita baik ini tentu mendapat apresiasi dari banyak pihak karena aksi gencar atau kerja keras itu berbuah hasil.
Akan tetapi, informasi terkini bahwa virus rabies kembali menghantui warga. Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar kembali mengirim berita duka untuk warga dan pemerintah. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium BBVet, seekor anjing dari kelurahan Wolomarang, Kec. Alok Barat, Kabupaten Sikka dinyatakan positive tertular virus rabies.
Anjing berusia 5 tahun itu menggigit tuannya pada tanggal 19 Agustus 2019. Menurut informasi petugas kesehatan hewan (vaksinator), selama ini sang pemilik melarang anjingnya untuk divaksin.
“Anjingnya tidak mempunyai kekebalan terhadap virus rabies dan ketika digigit anjing rabies, maka virus rabies akan berkembang biak di dalam tubuh anjing yg tidak divaksin tersebut. Dan manakala muncul gejala rabies, maka anjing akan beringas dan menggigit siapa saja termasuk tuannya sendiri. Inilah yang disebut “Senjata Makan Tuan”. Anjing piaraan menggigit tuannya,” ujar Dokter Asep Purnama, Sp.PD kepada SuaraFlores.Net, Jumat (23/8/2019) pagi.
Baca juga: Sikka “Dikepung” Virus Rabies
Baca juga: 271 Warga Tewas, Assep: NTT Butuh “Pemimpin Gila” Atasi Penyakit Anjing Gila
Asep mengatakan, jika tidak divaksin rabies, anjing di daerah endemis rabies sangat berisiko tertular rabies dan kemudian akan menebar ancaman kematian kepada siapa saja, termasuk ke sang pemiliknya. Oleh karena itu, warga yang memiliki anjing atau piara anjing di rumah diharapkan dapat bekerjasama dengan petugas agar ajing diberi vaksin.
“Kalau tidak divaksin ya begini sudah. Anjing bisa gigit tuannya karena diserang virus rabies,” ujarnya.
Menurut Asep, pemerintah sudah sangat peduli, dengan menyiapkan vaksin rabies secara gratis. “Siapkan anjing kita masing2. Ayo sambut dan dukung para pahlawan kemanusiaan, petugas vaksinator anjing, yang sangat berisiko tinggi digigit anjing saat melakukan tugasnya. Sekali lagi, jadilah pemilik anjing yang bertanggung jawab. Anjing sehat keluarga selamat,” tandasnya. (sfn02).