KEFAMENANU, SUARAFLORES.CO– Yayasan Pijar Timur Indonesia atau Pijar Timur yang dikomandani oleh Vinsensius Kia Beda sebagai Direktur, saat ini sedang berkarya di lima kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Kelima kabupaten itu yakni Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Kabupaten Lembata, Kabupaten Nagekeo dan Kabupaten Sikka.
Pijar Timur yang baru merayakan ulang tahun pertama 2 Maret 2016 lalu, memastikan langkahnya untuk membantu pemerintah dalam percepatan pembangunan di bidang pengembangan anak dan masyarakat. Sesuai visinya “lingkungan yang ramah anak dan masyarakat sejahtera, Pijar Timur mengemban sejumlah misi. Misa Pijar Timur yakni; Pertama, meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui penyelenggaraan pendidikan dari tingkat usia dini hingga pendidikan tinggi. Kedua, mempromosikan dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak. Ketiga, mengkampanyekan penegakan hak asasi manusia dan anti kekerasan untuk terciptanya dunia yang damai.
Selanjutnya, misi keempat, mengembangkan dan memperkuat kapasitas anak dan masyarakat sebagai pemegang hak. Kelima, bekerjasama dengan pemerintah sebagai pemangku kewajiban dalam pemenuhan hak-hak anak dan masyarakat sipil. Keenam, mendorong terciptanya pengembangan ekonomi lokal melalui usaha mandiri. Ketujuh, membangun partisipasi public dalam proses perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, dan kedelapan, meningkatkan ketahanan energy dan kedaulatan pangan.
Direktur Pijar Timur, Vinsen Kia Beda, mengatakan, Yayasan Pijar Timur Indonesia terlahir dari sebuah refleksi panjang atas perjalanan Bangsa Indonesia yang walaupun sudah merdeka puluhan tahun tetapi kehidupan sebagian masyarakat di wilayah Indonesia bagian Timur yang masih terbelenggu atau belum terbebas oleh kemiskinan.
Dampak dari kesenjangan pembangunan antara wilayah Barat dan Timur, menurut Vinsen, bisa terlihat dari sejumlah indicator baik di bidang pendidikan, kesehatan serta rendahnya produktifitas sehingga mempengaruhi pendapatan perkapita dan pendapatan asli daerah. Hal ini berdampak pada tingkat kesejahteraan keluarga akibat rendahnya pendapatan ekonomi rumah tangga. Akumulasi dari berbagai persoalan tersebut semakin memperpanjang angka kemiskinan dan mendorong bertambahnya jumlah pengangguran akibat rendahnya serapan tenaga kerja.
Vinsen menambahkan, untuk memutus mata rantai kemiskinan, Yayasan Pijar Timur Indonesia memandang penting untuk membangun bangsa mulai dari anak usia dini serta memberikan ruang dan waktu yang cukup kepada anak dan kaum perempuan untuk dapat berperan serta dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan di semua bidang. Hal yang terpenting adalah mengembangkan potensi anak dan kaum muda sesuai dengan bakat dan minat agar kelak setelah melewati masa anak bisa menghasilkan calon tenaga kerja yang terampil dan bisa bersaing di pasaran.
Sebagai organisasi, lanjut Vinsen, Yayasan Pijar Timur Indonesia atau Pijar Timur adalah organisasi independen, non pemerintah yang non profit atau tidak mencari keuntungan dari usahanya. Yayasan ini hadir untuk memperkuat kapasitas masyarakat lokal, memperjuangkan pemenuhan hak anak, kesejahteraan anak dan perempuan serta kesejahteraan masyarakat pada umumnya dengan fokus pada lima program yakni pengembangan pendidikan, kesehatan, advokasi-perlindungan anak dan perempuan, kewirausahaan, informasi dan komunikasi. Melalui lima program ini, Pijar Timur memastikan layanannya pada perjuangan untuk perlindungan dan pemenuhan hak anak dan perempuan guna mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
Di tempat terpisah, salah satu CEO Pijar Timur, Silvester Nusa, mengatakan, untuk pencapaian visi dan misi organisasi, Pijar Timur mengedepankan prinsip saling percaya di atas landasan profesionalisme, tanggung jawab, kerja sama, non dirkriminasi, kesetaraan jender dan partisipasi. Visi dan misi serta prinsip kerja tersebut, lanjut Silvester Nusa, teraktualisasi dalam strategi pengembangan program yakni bekerja sama dengan pemerintah, anak dan masyarakat. Mengatasi ekslusi dan ketidaksetaraan jender, bekerja sama dengan masyarakat sipil, mempengaruhi pemerintah atau advokasi serta akuntabilitas.
Menyinggung tentang layanan program yang sedang dikembangkan saat ini, jelas Nusa, Pijar Timur sedang fokus di bidang pengembangan dan pengasuhan anak usia dini. Beberapa komponen program yang menjadi perhatian adalah pengembangan program parenting atau Bina Keluarga Balita Holistik Integratif (BKB HI), peningkatan kapasitas pendidik PAUD melalui pendekatan pembelajaran yang ramah anak serta menyenangkan anak, transisi ke sekolah dasar dan advokasi.
Manajemen Yayasan Pijar Timur Indonesia
Direktur : Vinsen Kia Beda
Sekretaris Eksekutif : Bernadeta Bui Kali, S.Ag
Direktur Keuangan : Silvester Nusa
(Wadir Perwakilan Flores)
Manejer Informasi dan Teknologi : Apolonius Fina, SE
Menejer Program Pendidikan : Ricky Yakob Talan, S.Pd
Manejer Program Kesehatan : Gaudensia Noviline Padak, A.Md.Gz
Menejer Advokasi, Perlindungan Anak
dan Perempuan : Yohana Karlinda Tokan, A.Md.Keb
Manejer Pengembangan Ekonomi Kaum Muda : Gregorius Leu Ape
Program Koordinator Distric Soe : Wilfridus Manehat, SH
Program Koordinator Distric Lembata : Veronika Deran Geroda
(bkr/sf/sil)