Plan dan Pijar Timur Kembangkan BKB HI di Sikka

by -71 Views

MAUMERE, SUARAFLORES.NET,–Program Bina Keluarga Balita Holistik Integratif (BKB HI) saat ini sudah berkembang di Kabupaten Sikka. Program ini berkembang atas kerja sama kemitraan Pemerintah Kabupaten Sikka dengan Plan International Indonesia dan Yayasan Pijar Timur Indonesia.

Mula-mula program ini dikembangkan di Kecamatan Tanawawo dan Kecamatan Mego. Kemudian dikembangkan lagi ke Kecamatan Magepanda. Mengawali pengembangan program dilakukan Pelatihan BKB HI Bagi Tim Pelatih Tingkat Kabupaten Sikka dan Tingkat Kecamatan.

Di tingkat kabupaten, Plan International Indonesia dan Yayasan Pijar Timur Indonesia melakukan Pelatihan bagi Tim Pelatih atau Training of Trainers (TOT) pada tanggal 11 Agustus 2016 silam selama sepekan bertempat di Kantor Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BP2KB) Kabupaten Sikka. Yang hadir dalam kegiatan ToT saat itu adalah para peserta yang berasal dari berbagai instansi terkait seperti BP2KB, Dinas Kesehatan, dan Dinas PPO.

Selain itu, juga diikuti oleh perwakilan Tim Penggerak PKK Kabupaten Sikka dan Pusat Pastoral Keuskupan Maumere, Bidan Puskesmas Tanawawo serta penyuluh lapangan keluarga berencana (PLKB) Kecamatan Tanawawo serta mitra kerja BP2KB yakni Plan International Indonesia Program Area Flores dan Pijar Timur.

Dalam sambutannya pada acara pembukaan ToT, Kepala BP2KB Kabupaten Sikka saat itu, Daeng Bakir, melalui Kepala Bidang Keluarga Sejahtera (Kabid KS), Agustinus Ahar, menyampaikan berlimpah terima kasih kepada Yayasan Pijar Timur Indonesia dan Plan International Indonesia yang sudah mensuport BP2KB dengan memperkenalkan Program BKB HI.

“Terus terang BKB itu lahir sejak tahun 1984 tetapi baru kali ini kami mengenal BKB HI. Itupun atas dukungan teman-teman NGO yakni Pijar Timur dan Plan, “ujarnya.

Baca juga: Plt Bupati Nagekeo: Fransiska Enga Sangat Dibantu, Pemda tidak Diskriminatif

Dikatakannya, kegiatan BKB selama ini hanya sebatas penyuluhan semata tetapi secara teknis untuk kader memfasilitasi itu yang belum ada. Bahkan, sebagai PLKB atau pihaknya yang menangani program tersebut sendiri tidak mengetahui kemana arah program tersebut. Dengan integrasinya program NGO Plan dan BKKBN yang melahirkan adanya BKB HI akhinya ada formula yang tepat untuk BKB bisa dilaksanakan secara benar, tepat dan efisien.

Kabid KS, menambahkan, kemitraan Plan International Indonesia bersama Yayasan Pijar Timur Indonesia dibantu Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana dengan melaksanakan ToT BKB HI merupakan sebuah terobosan inovatif.

“Saya berterimah kasih kepada Plan Internastional Indonesia dan Yayasan Pijar TimurIndonesia yang sudah membantu dan mendukung kami untuk memberikan pelatihan terkait dengan program  BKB HI, “ujarnya.

Beliau sangat mendukung karena dengan adanya program ini bisa membantu untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini di wilayah kabupaten Sikka khususnya kecamatan tanawawo.

Kabid Agustinus Ahar berharap ada partisipasi dari semua pihak khususnya lintas pemerintahan baik itu dari PPO dan Dinas Kesehatan yang tergabung dalam Gugus Tugas PAUD HI serta mitra swasta seperti Pusat Pastoral, TP PKK dan NGO bisa mendukung suksesnya Program BKB HI di daerah karenaprogram ini merupakan tanggung jawab semua pihak dan bukan hanya tanggung jawab BKKBN saja.

Lebih lanjut dikatakannya, para peserta ToT agar mengikuti pelatihan secara baik agar kelak memfasilitasi pelatihan di Kecamatan Tanawawo dan kecamatan lainnya bisa mudah melaksanakan peran sebagai fasilitator secara baik.

Baca juga: Pilkades Serentak, Pemda Mabar Beri Pembekalan untuk Kades dan BPD

Sejak tahun 2016 hingga saat ini Program BKB HI sudah berkembang pesat. Mula-mula di 4 desa di Kecamatan Tanawawo yakni Desa Poma, Desa Bu Watuweti, Desa Loke dan Desa Tuwa. Kemudian di tahun 2017 dikembangkan lagi di Kecamatan Mego yakni di Desa Wolodhesa, Desa Liakutu dan Desa Kowi. Kemudian di tahun 2018 ini dikembangkan di sejumlah desa di Kecamatan Magepanda.

Di bagian terpisah, Koordinator Yayasan Pijar Timur Distric Maumere, Arianto Missa, menjelaskan, Program BKB HI sebelumnya pernah dikembangkan oleh Plan International Indonesia dengan sebutan Kelas Parenting atau Kelompok Pengasuhan Anak (KPA). Setelah itu, Modul KPA diintegrasi dengan Buku Menjadi Orangtua Hebat yang dipunyai oleh BKKBN. Dari integrase ini lahirlah Modula tau Buku Pengangan Kader BKB HI.

Saat ini, lanjut dia, Modul BKB HI lebih mudah digunakan oleh kader karena dilengkapi dengan kantong wasiat, kartu wasiat, lembar balik, film animasi, kartu kembang anak atau KKA dan alat permainan edukasi (APE) untuk menstimulasi  perkembangan anak.

Ada banyak materi-materi kegiatan BKB HI yang menjadi bahan diskusi terkait pengasuhan anak terdiri dari pengenalan Program BKB HI, perencanaan hidup berkeluarga dan harapan orang tua terhadap masa depan anak,  konsep diri yang positif dan konsep pengasuhan, peran orangtua dan keterlibatan ayah dalam pengasuhan.

Selain itu ada materi menjaga kesehatan anak usia dini, pemenuhan gizi seimbang anak usia dini, perilaku hidup bersih dan sehat, stimulasi (rangsangan) gerakan kasar dan gerakan halus, stimulasi (rangsangan) komunikasi aktif, komunikasi pasif dan kecerdasan, dan stimulasi (rangsangan) kemampuan menolong diri sendiri dan tingkah laku sosial, pengenalan kesehatan reproduksi anak usia dini, perlindungan anak dan menjaga anak dari pengaruh media, pembentukan, karakter anak usia dini, dan pengisian Kartu Kembang Anak. (NS/ adv)