KOTA KUPANG, SUARAFLORES.NET—Kemajuan pembangunan pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) membutuhkan biaya besar yang didukung dengan peran maksimal media massa.
“Jika kita mau pariwisata kita lebih cepat berkembang di waktu mendatang, maka kita perlu anggaran yang besar untuk memantapkan infrastruktur pariwisata dan untuk melakukan promosi besar-besaran lewat media masa,” kata Felix Dando, salah satu pengusaha jasa perhotelan di Kota Kupang, Selasa (24/5/16).
Peran media, lanjut dia, sangat cepat dalam memberikan informasi ke seluruh penjuru dunia. Untuk itu, data dan informasi harus disiapkan dan di-update setiap saat, agar informasi yang disebarluaskan aktual dan akurat.
Dikatakannya, apabila mau mengejar kemajuan pariwisata, pemerintah harus berani fokus membenahi infrastruktur pada obyek-obyek wisata di seluruh NTT secara maksimal melalui kebijakan anggaran yang memadai.
“Untuk promosi pasti butuh biaya besar. Namun sebelum promosi sarana pariwisata kita harus kita siapkan maksimal, termasuk membangun kesadaran masyarakat dalam menjaga obyek-obyek maupun dalam menerima para wisatawan yang hadir di daerahnya,” kata Felix yang juga Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) Kota Kupang ini.
Diungkapkan Felix, salah satu momen bersejarah yang baru saja usai adalah Tour de Flores (TDF). Banyak orang mengeritik karena anggaran banyak dikeluarkan pemerintah daerah. Padahal, menurutnya, sebuah kegiatan pariwisata tidak mungkin dengan biaya yang murah meriah.
“Dari sisi pariwisata TDF sangat menguntungkan karena tingkat pendapatan hotel meningkat dengan keindahan Pulau Flores dapat mendatangkan investor. Mereka bisa menanamkan modalnya di NTT, khususnya Flores. Banyak orang kritik karena mereka hanya melihat dari sisi pengeluaran uang sangat besar. Sejujurnya saya mau katakan bahwa biaya promosi pariwisata sangat mahal,” tegasnya.
Masih terkait TDF, menurutnya ke depan persiapan harus lebih matang. Salah satunya, sosialisasi ke tengah masyarakat dan terutama promosi besar-besaran melalui media massa. (bkr/sf)