SUARAFLORES.NET – Dinas Pariwisata Kabupaten Sikka terus melakukan promosi potensi pariwisata dan budaya daerah. Salah satu cara promosi dilakukan melalui Festival Seni Budaya Nian Tanah Sikka.
Festival Nian Tanah ini dikemas dalam dua bagian, yakni Famtrip (Menggali Keindahan Bawah Laut) dan Seni Budaya. Famtrip melibatkan peserta-peserta profesional dan bersertifikat dengan lokasi selam di area Teluk Maumere. Sedangkan, Festival Seni Budaya berlangsung di sepanjang Jalan Eltari Maumere, mulai dari Kantor Bupati Sikka sampai di Pusat Jajanan dan Cinderamata (PJC).
“Kegiatan ini merupakan kolaborasi dari beberapa bidang di Dinas Pariwisata. Kita bersama-sama bekerja, berjuang untuk tujuan besar. Mari kita bersama-sama dan semoga kegiatan menjadi media promosi yang lebih baik,” ujar Frans da Lopez selaku Plt Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Sikka, Flores dalam kesempatan Konferensi Pers di Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Selasa (12/11/2019) sore.
Kepala Bidang Pemasaran Sentus Botha mengatakan bahwa Kabupaten Sikka menjadi salah satu daerah di Flores yang memilik potensi wisata dan budaya yang unik. Keunikan ini harus terus dijual melalui promosi.
Kegiatan Festival Nian Tanah menyuguhkan keunikan potensi pariwisata dan budaya yang ada di lima etnis di Kabupaten Sikka, yakni Sikka Krowe, Tanah Ai, Lio, Palue dan Tidung Bajo.
Tanggal 14 sampai 16 berlangsung Festival Seni Budaya di Pusat Jajan dan Cinderamata (PJC), sepanjang Jalan Eltari dan depan Kantor Bupati Sikka. Kegiatannya seperti pawai budaya dari lima etnis dan atraksi-atraksi budaya seperti proses pembuatan Ikat Tenun, proses pembuatan moke dan lainnya di PJC.
“Tujuan besar dari pelaksanaan festival untuk terus mengenalkan keunikan-keunikan daerah ke dunia luar. Disisi lain, untuk memberikan pengetahuan kepada generasi penerus Nian Sikka Tanah Alok agar lebih mengenal potensi-potensi daerah. Festival ini sesungguhnya sudah pernah dilakukan tahun sebelumnya. Tahun 2019, kita kemas dengan nama Festival Nian Tanah Sikka yang menampilkan keunikan dari 5 etnis,” ujarnya dalam kesempatan konferensi pers tersebut.
Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Bidang Kebudayaan Inda Pareira dan Kepala Bidang Kelembagaan Mikael Mane serta puluhan pekerja media di Kabupaten Sikka. (sfn02).