

GORONTALO, SUARAFLORES.NET,-Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan para menteri berkunjung ke Kota Gorontalo, Sulawesi Selatan. Dalam kunjungan pada Jumad, (1/3/3019), Jokowi disambut gegap gempita oleh rakyat Gorontalo. Di kota tersebut, Jokowi menyerahkan berbagai bantuan dari program yang sedang dijalankan pemerintah.
Seperti disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers dan Media Sekretariat Presiden, Bey Mahmudin, kepada media, kegiatan-kegiatan Jokowi tersebut, antara lain menghadiri Panen Raya Jagung serta pelepasan kontainer ekspor jagung di Desa Botuwombatu, Kabupaten Gorontalo Utara, memberikan Kartu Indonesia Pintar (KIP), meresmikan Universitas Muhammadyah Gorontalo, menyerahkan sertifikat tanah, dan menyaksikan penyaluran pembiayaan melalui program UMi.
Warga Gorontalo, terlihat gembira penuh suka cita menyambut kedatangan Jokowi dan Iriani, terutama para pelajar SD hingga SMA/SMK yang telah lama menanti Gelanggang Olahraga David-Tonny, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo. Para siswa merasa sangat gembira karena pada hari itu, selain melihat langsung Jokowi dan Ibu Iriana, juga karena mereka menerima langsung Kartu Indonesia Pintar (KIP) dari tangan Jokowi.
Sebanyak 4.000 KIP diserahkan Jokowi kepada mereka untuk meringankan biaya pendidikan. Kepada ribuan siswa penerima KIP tersebut, Jokowi berpesan agar dana bantuan pendidikan yang ada di dalam kartu tersebut digunakan sesuai dengan peruntukannya. “Hati-hati, anak-anakku semua, dana yang ada di kartu ini hanya digunakan untuk hal-hal yang berkaitan dengan pendidikan,” ujarnya.
Jokowi menjelaskan bahwa Program KIP ini merupakan upaya pemerintah untuk memastikan seluruh anak usia sekolah dari keluarga kurang mampu dan yatim piatu terdaftar sebagai penerima bantuan tunai pendidikan. Terdapat tiga skema pembiayaan bagi para pelajar melalui KIP itu. Untuk para pelajar tingkat SD, diberikan dana bantuan pendidikan sebesar Rp450 ribu per tahun. Untuk pelajar SMP, diberikan Rp750 ribu. Sedangkan untuk tingkat SMA maupun SMK, diberikan dana bantuan sebesar Rp1 juta. “Anak-anak (SD) di kartunya ada dana Rp450 ribu. Jadi hati-hati pegang kartunya. Yang SMP sudah tahu ada berapa? Rp750 ribu. Yang SMA/SMK ada berapa dana yang ada di dalam kartu? Rp1 juta,” kata Jokowi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy, yang hadir mendampingi Jokowi, dalam kesempatan itu melaporkan bahwa penerima KIP tahun 2019 untuk semua jenjang di Provinsi Gorontalo berjumlah 80.502 siswa. Jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dengan adanya usulan penerima KIP baru. “Jumlah siswa penerima KIP tahun 2019 untuk semua jenjang di Provinsi Gorontalo sejumlah 80.502 siswa. Adapun nilai anggarannya adalah Rp41.170.700.000,” tuturnya.

Selain memberikan 4000 KIP kepada para siswa, dalam kunjungan kerja ke Provinsi Gorontalo,Jokowi juga meresmikan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Asrama Putri Universitas Muhammadiyah Gorontalo, Kabupaten Gorontalo. Panorama unik yang dipotret media, Jokowi dan Ibu Iriana menumpang becak motor (bentor), yang merupakan becak khas Gorontalo. Kedatangan Jokowi dan Ibu Iriana disambut ratusan mahasiswa dengan gembira. Jokowi dan Ibu Iriana langsung meninjau Rusunawa tersebut hingga ke lantai dua. Setelah itu, ia menandatangani prasasti sebagai tanda diresmikannya Rusunawa yang memiliki empat lantai itu.
Selain menyerahkan KIP dan meresmikan Rusunawa Universitas Muhammadyah, Jokowi juga mengunjungi Pasar Central Kota, di Kota Gorontalo. Dalam pertemuan dengan para pedagang, Jokowi mendorong pelaku usaha mikro maupun yang berada di tingkatan bawahnya untuk berkembang lebih jauh. Terkait hal itu, sejumlah program ekonomi rakyat dan umat dibuat oleh pemerintah. Salah satunya ialah program Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) yang ditujukan bagi para pelaku usaha ultramikro ataupun lapisan terbawah yang belum dapat terfasilitasi oleh perbankan. “Ini diberikan atau dipinjamkan kepada ibu dan bapak sekalian dalam rangka meningkatkan penjualan omzet barang-barang yang bapak dan ibu sekalian produksi atau jual,” ujar Jokowi.
Dalam kunjungan kerja ke Provinsi Gorontalo ini, Jokowi turut menyaksikan penyaluran pembiayaan melalui program UMi tersebut kepada pelaku usaha ultramikro di Gorontalo. Jokowi meminta agar para debitur UMi dapat memanfaatkan program ini dengan baik sekaligus berupaya mengembangkan usahanya dan disiplin dalam mengangsur pinjaman. Jokowi menekankan, apabila usaha para debitur semakin berkembang, pemerintah sudah menyediakan fasilitas bantuan permodalan lainnya dengan nilai pembiayaan yang jauh lebih besar. “Kalau sudah berkembang nanti dilarikan ke (program) KUR karena bisa sampai Rp500 juta (pembiayaan),” ucapnya.
Jokowi percaya bahwa dengan kerja keras para pelaku usaha ultramikro dapat beralih kelas menuju tingkatan yang lebih tinggi. “Pasti, insyaallah, ada dari sekian yang hadir ini nanti menjadi usaha kecil, menengah, atau besar. Ada satu sampai empat. Syukur semua bisa naik kelas,” ucapnya. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Keuangan. Sri Mulyani yang memberikan laporan kepada Presiden mengatakan, terdapat 273 debitur UMi yang berasal dari Provinsi Gorontalo. Pembiayaan yang telah disalurkan untuk pelaku usaha ultramikro di provinsi tersebut mencapai Rp1,89 miliar. “Ini termasuk provinsi yang masih baru sekali mendapatkan UMi. Kami tentu berharap nanti akan bisa lebih ditingkatkan,” ucap Sri Mulyani.

Masjid Agung Baiturrahman Gorontalo.
Selain kegiatan-kegiatan tersebut, Jokowi juga menyerahkan 34 sertifikat tanah wakaf kepada warga. Hal ini karena hingga saat ini, masih banyak tanah wakaf yang diperuntukkan untuk masjid atau bangunan lainnya belum memiliki legalitas. Akibatnya, banyak ditemui sengketa yang melibatkan keluarga ahli waris tanah wakaf di kemudian hari. Menyadari itu, pemerintah beberapa tahun belakangan memberikan kemudahan dan percepatan bagi pengurusan dan penerbitan sertifikat bagi tanah wakaf maupun tanah hak milik. “Kita tidak ingin banyak sengketa. Baik tanah hak milik maupun tanah wakaf. Sehingga saya perintahkan kepada Menteri ATR/Kepala BPN untuk segera menyelesaikan ini, baik tanah wakaf maupun tanah hak milik agar bersertifikat,” ujar Jokowi di Masjid Agung Baiturrahman Gorontalo.
Selepas melaksanakan ibadah salat Jumat di masjid tersebut, Jokowi menyerahkan sertifikat bagi tanah wakaf kepada 12 orang perwakilan penerima. Secara keseluruhan, terdapat 34 sertifikat tanah wakaf yang diserahkan pemerintah untuk bidang tanah di Provinsi Gorontalo. Kesemua bidang tanah wakaf tersebut tersebar di Kota Gorontalo, Kabupaten Boalemo, dan Kabupaten Pohuwato dengan luas lahan keseluruhan mencapai 41.447 meter persegi. “Kenapa sertifikat tanah wakaf ini dibagikan? Setiap saya masuk ke desa, ke kampung, di luar Jawa maupun di Jawa, selalu yang masuk ke telinga saya adalah sengketa lahan, sengketa tanah,” Jokowi menjelaskan.
Percepatan penerbitan sertifikat bagi tanah wakaf ini akan terus dilakukan. Program tersebut menjadi bagian dari program Pendaftaran Tanah Sistematik Lengkap yang pada tahun kemarin berhasil melampaui target dengan penerbitan lebih dari 9 juta sertifikat. “Sudah ratusan ribu tanah wakaf yang telah kita serahkan dan sudah 12 juta tanah hak milik yang kita berikan kepada masyarakat. Untuk apa? Sekali lagi agar tidak terjadi sengketa tanah,” kata Presiden. Dengan dimilikinya legalitas atas tanah wakaf tersebut, Presiden Joko Widodo berharap tidak terjadi lagi konflik atau sengketa terkait lahan tempat rumah ibadah berdiri.
Turut menyertai Presiden dan Ibu Iriana dalam penerbangan menuju Provinsi Gorontalo adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI Trisno Hendradi, Staf Khusus Presiden Adita Irawati, dan Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak. (SP/bkr/sfn)