JAKARTA, SUARAFLORES.NET,-Organisasi Vox Populi Institut (Vox Point) Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) nya yang ke-3 dalam suasana penuh kegembiraan. Ulang tahun ke -3 yang diselenggarakan di Aula SMP St. Maria Juada, Jalan Batu Tulis Raya, Jakarta Pusat hari Minggu (312/3) tersebut dilakukan dengan berbagai rangkaian acara, yaitu Seminar Kebangsaan dengan tema “Isu Kebebasan Beragama Sepih di Panggung Pilpres 2019,” Fashion Show dan ditandai dengan Misa Syukur sebagai puncak dari perayaan ulang tahun tersebut.
Dalam Misa Syukur tersebut dipimpin Uskup Mgr. Antonius Bunjamin,OCM, Ambrosius Pantola, SVD dan RD, Rofinus Neto Wuli, hadir pula Ketua Umum VoX Point, Budi Sejati, Bendahara Vox Point, Yakobus Bouk, Maya Romantir, Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama, Eusebius Binsasi, Kepala Badan Perwakilan NTT, Drs. Viktor Manek, M.Si dan para undangan lainnya.
Selain itu, tampil sebagai nara sumber dalam Seminar Kebangsaan, yaitu Ketua Umum PSI, Grace Natalie, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Hasyim Djojo Kusumo, dan Sekjend Partai NasDem, Jhonny G. Plate. Acara Seminar Kebangsaan bertema “Isu Kebebasan Beragama Sepi di Panggung Pilpres 2019” tersebut tampak panas dan tegang karena menghadirkan dua kubuh pendukung Capres dan Cawapres Joko Widodo-Maaruf Amin (01) dan Prabowo-Sandiaga Uno (02). Perdebatan seru antara Grace Natalie, Jhonny Plate dan Hasyim Djojo kusumo tentang keunggulan, kelebihan dan kekurangan masing-masing pasangan. Baik Hasyim maupun Jhonny tegas dan keras tampak bersih keras membela pasangan mereka masing-masing. Situasi ini suasana sangat tegang.Meski berjalan panas dan tegang, namun acara seminar tersebut berakhir dengan damai dalam semangat persatuan dan persaudaraan.
Ketua Panitia VOx Point Indonesia, Handoyo, mengatakan, di hari ulang tahun ke-3 Vox Point berhasil menyelenggarakan kegiatan Seminar Kebangsaan karena mampu menghadirkan dua kubuh calon presiden untuk menjadi pembicara. Meskipun dalam suasana jelang detik-detik pilpres yang kian panas, namun ia mengapresiasi para nara sumber telah hadir memberikan pikiran dan pendapat dalam acara HUT Vox Point yang sangat penting bagi setiap orang dalam memilih pemimpin.
“Memang saya lihat suasananya sangat panas dari atas panggung, karena hadir dua kubuh dalam situasi yang lagi panas-panasnya, dimana Pak Jhonny Plate dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin dan Pak Hasyim adalah Pembina Partai Gerinda dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi. Apalagi ini menjelang detik-detik terakhir dimana orang harus berlari sekencang-kencangnya. Bagi Vox Point situasi ini adalah sebuah pembelajaran, bagaimana orang mau memilih si A atau si B kalau dia tidak tahu seperti apa penjelasan orang itu, tentunya agak sulit.
Uskup Antonius Bunjamin, dalam kotbahnya di hadapan ratusan pengurus Vox Point dan peserta dan undangan, mengingatkan kembali akan teladan hidup Yesus Kristus yang adalah seorang pengampun, rendah hati, jujur dan tidak balas dendam meskipun diusir berkali-kali oleh manusia yang terlibat dalam dosa. Yesus kata Uskup Anton, bahkan lupa atau tidak mengingat lagi dosa-dosa manusia, walaupun terus diusir semakin jauh, namun Yesus tetap ingat dan akan kembali ketika manusia sadar dan kembali memanggilnya.
Uskup Anton menegaskan bahwa Vox Point Indonesia harus ikut serta atau terlibat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dengan mengedepankan nilai-nilai cinta kasih, kejujuran dan kerendahan hati. Ia berharap di usia ketiga ini, Vox Point terus tumbuh dan berkembang berakti kepada nusa dan bangsa dalam berbagai bidang, baik di politik, pemerintahan dan sosial kemasyarakatan. Meskipun terlibat di berbagai partai politik, namun harus tetap mengedapankan belas kasih, satu yang kudus dalam perbedaan.
Sedangkan Pastor Rofinus Neto Wuli, S.Fil,Pr. M.Si.HAN, kepada media ini menerangkan bahwa Vox Point didirikan 3 tahun lalu, tepatnya tanggal 12 Maret 2016 di Jakarta. Para pendirinya, antara lain, Handoyo, Budi Sejati, Mayor Jenderal Tono Suratman (sekarang Ketua KONI), Letjend, Kornelis Sitompul, dan beberapa tokoh lainnya.Struktur organisasinya ada Pengawas, Eusebius Binsasi (Dirjen Bimas Katolik), Moderator Tingkat Nasional, RD. Rofinus Neto Wuli, Ketua Umum, Budi Sejati, Bendahara Umum, Yacobus Bouk. Di setiap provinsi namanya DPD Vox Point Indonesia juga ada moderatornya, yaitu Imam di Keuskupan Agung Kupang, RD. Maxi Unbria, dan di setiap kabupaten ada DPW dan moderator.
Dikatakan Rofinus yang juga Dosen Prodi Damai dan Resolusi Konflik Universitas Pertahanan Indonesia ini, Vox Point mempunyai visi tercapainya Indonesia yang menghidupi nilai-nilai kebangsaan, dengan tetap setiap merawat dan menjaga 4 konsesus dasar bangsa, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Program-program dari Vox Point, antara lain, pendidikan polik, kaderisasi kepemimpinan, pembekalan-pembekan para calon pemimpin (caleg-caleg), rekoleksi politik tahap dasar (sudah 5 kali kegiatan), dan rekoleksi politik tahap 2, dan kita dirikan Sekolah Kebangsaan di Bandung, Jawa Barat.
Dijelaskan Pastor Bantuan Militer dan Polisi (Pasbanmilpol)Keuskupan TNI dan Polri atau Ordinariat Militer Indonesia ini, Vox Point adalah wadah berkumpulnya awam Katolik yang terlibat atau berkiprah di tengah tata dunia politik, pemerintahan dan sosial kemasyarakatan. Karena itu, dalam Vox Point menjadi tempat berkumpul semacam rumah bersama untuk semua kader awam Katolik. Ada yang di di legislatif dari berbagai macam partai, ada yang di pemerintahan, TNI/ Polri, orang-orang muda di dunia usaha, dan lain sebagainya. Vox Point mempunyai prinsip ‘Satu dalam iman, aneka dalam aksi di tengah tata dunia.”
“Vox Point hadir untuk mengembangkan nilai-nilai kebengsaan, merawat dan menjaga 4 konsesus dasar bangsa, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika,”tutupnya sambil mengajak seluruh kader Vox Point terus menjaga situasi damai di tengah kian memanasnya situasi politik menjelang Pilpres dan Pileg 2019 saat ini. (bungkornell/sfn01)