MAUMERE, SUARAFLORES.NET,- Warga Desa Semparong Pulau Sukun meminta perhatian pemerintah Provinsi NTT untuk mendukung pembangunan di wilayah itu. Pasalnya, pulau di tengah laut Maumere itu masih mengalami keterbatasan berbagai sarana infrastruktur.
Dalam surat terbukanya yang ditujukan untuk Gubernur NTT, Viktor Laiskodat, salah satu warga bernama Muhammad Saiful Anwar (Bang Musa) menuliskan bahwa ribuan manusia yang tinggal di Pulau Sukun tidak memiliki akses jalan, komunikasi, transportasi, penerangan listrik, rumah layak huni, air bersih, tanggul, dan pemecah gelombang, seperti daerah kepulauan lainnya di NTT.
“Sebagai warga Pulau Sukun, kami meminta perhatian pemerintah, agar potret buram kebutuhan infrastruktur di daerah kami ini bisa diatasi pemerintah, karena kami juga adalah bagian dari wilayah kepulauan Provinsi NTT. Tolong buatkan kami dermaga karena dinas perhubungan telah melakukan pengukuran pada tahun 2018 lalu. Kami juga butuh listrik, agar desa kami tidak gelap gulita, dan kami juga butuh sarana komunikasi, jalan, dan fasilitas kesehatan dan rumah layak huni,” tulis Saiful, dalam suratnya yang diterima Suaraflores.net, belum lama ini.
Dikisahkannya, warga Semparong Pulau Sukun, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, memiliki jumlah penduduk 1.164 jiwa, ada 300 kepala keluarga (KK), 12 RT dan 4 RW serta 3 dusun, yaitu dusun Kajuangin, sukun dan dusun Sambuta. Desa Semparong sudah tiga kali melakukan pemilihan kepala desa setelah tahun 2005 ‘memerdekakan diri’ dari Desa Gunung Sari Pamana.
Digambarkannya, mayoritas warga Desa Semparong mengantungkan hidup sebagai nelayan musiman, ada yang sebagai petani musiman dan juga pedagang. Pulau Sukun, jika dikelolah secara baik oleh pemerintah, akan menjadi pulau wisata yang sangat unik karena Pulau Sukun memilik obyek wisata yang indah dan sangat alami. Pulau kecil dan mungil ini masih ‘perawan murni,’ cantik dan mempesona.(bkr/sfn)