SUARAFLORES.NET – Wakil Bupati Sikka Romanus Woga adalah salah satu figur yang patut ditiru oleh publik Kabupaten Sikka, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ia rajin membaca segala jenis bacaan seperti buku, majalah dan koran. Ia pun memiliki koleksi buku-buku unik yang dapat memotivasi seseorang untuk maju, sukses dan hebat.
Pada setiap kesempatan sambutan, baik di desa ataupun di kota, ia selalu mendorong masyarakat untuk rajin membaca. Seperti dalam kegiatan pembekalan bagi seratus calon mahasiswa/I penerima beasiswa bersama orang tua di gedung Sikka Convention Centre (SCC). Saat itu, Romanus Woga mendorong para calon mahasiswa Kampus Unitri Malang agar rajin membaca. Baginya, membaca adalah jendela dunia. Seseorang yang rajin membaca ia bisa menjelajahi dunia.
Kepada calon mahasiswa/i, Mantan Wakil Presiden Koperasi se Asia itu menceritakan kehidupan dan perjuangannya yang kini dipercayakan rakyat untuk mendampingi Fransiskus Roberto Diogo menjadi Bupati Sikka. Baginya, salah satu kunci sukses seseorang adalah membaca.
“Adik-adik semua, kalian lihat saya ini. Saya tidak pernah kuliah. Mendaftarpun tidak pernah, tapi saya bisa diundang di mana-mana. Saya diundang diberi kuliah umum di tengah ribuan mahasiswa. Bahkan setelah beri kuliah umum, banyak kejar dan tanya kepada saya. Mereka tidak percaya kalau saya ini hanya tamatan SMEA,” kisahnya.
Baca juga: Pakai Uang Pribadi 17 Juta, Bupati Robi Tanggung Biaya Rumah Kost Penerima Beasiswa
Baca juga: Bangun Usaha Sektor Rill, 39 Koperasi di Sikka Dukung Program Pemerintah
“Tanggal 15 Juni, saya diundang pihak Kampus Unwira Kupang beri kuliah umum ribuan mahasiswa Fakulitas Ekonomi dan Bisnis. Kalian dengar saya baca undangan ini. Jadi ini benar to. Kalian harus rajin baca. Baca apa saja, baik di kampus, di rumah, di jalan. Pokoknya kalian baca-baca dan baca terus. Tapi jangan baca status facebook orang berkelahi ee,” ujar Romanus Woga sambil tertawa.
Dengan dasar itu, Romanus Woga mengharapkan agar para calon mahasiswa dapat memanfaatkan kesempatan yang diberikan oleh pemerintah. “Kuliah sudah. Kuliah baik-baik tapi pulang jangan bawa ijazah gendong ee. Kalian mengerti to ijazah gendong. Kalau mengerti jangan lakukan. Kalian urus belajar dan baca, pulang bawa ijaza kertas,” tandasnya. (sfn02).