KOTA KUPANG, SUARAFLORES.NET — Andreas Goru, salah satu figur mudah yang berani tampil pada panggung pemilihan legislatif 2019. Ia menjadi satu – satunya calon legislatif Kota Kupang dapil 4 yang tidak ingin mempublikasikan dirinya sebagaimana yang dilakukan oleh caleg – caleg lain.
Andreas kepada SuaraFlores.Net, Kamis (4/10/2018) menjabarkan dua alasan dasar mengapa tidak mempublikasikan diri melalui baliho maupun stiker.
Pertama, ia yakin bahwa masyarakat Kota Kupang dapil 4 sudah sangat cerdas dalam menentukan pilihan. Rekam jejak calon menjadi alasan dasar warga Kota Kupang dalam menjatuhkan pilihan politik.
Kedua, sejauh ini dirinya selalu hadir di tengah masyarakat dapil Maulafa dalam menyelesaikan berbagai persoalan masyarakat.
Terkait rekam jejak, SuaraFlores.Net berhasil merekam sejumlah informasi di tengah masyarakat Maulafa. Lucky Djara, salah satu warga Oepura mengatakan, Andreas figur muda yang layak diterima semua kalangan. Ia hadir dan mengambil peran dalam berbagai persoalan yang dihadapi warga dan menyelesaikannya dengan tepat.
Baca juga: Bencana Tiada Henti Melanda Indonesia
Ia memediasi persoalan masyarakat – masyarakat kecil, misalnya masalah KDRT dan anak – anak jalanan yang belum diperhatikan pemerintah.
Pria yang akrab disapah Andre ini menunjukkan kepeduliaanya di dunia pendidikan dengan menyelesaikan masalah pendidikan anak – anak miskin, masalah air minum, sampah, trafficking dan masalah lain yang dihadapi masyarakat – masyarakat kecil. Kehadirannya sangat membantu kaum termarjinal yang sejauh ini belum serius diperhatikan para pengambil kebijakan.
Baca juga: BKH dan Prabowo “Diborgol Kritikan” atas Kasus Sarumpaet
Konradus, warga Sikumana mengatakan, sebagai kaum muda agen perubahan, Andre juga hadir memfasilitasi layanan kesehatan kepada masyarakat seperti pemberian vitamin A dan obat cacing yang bekerjasama dengan Yayasan Cirma dan Unicef.
“Bagi saya, Bung Andre ini figur muda yang santun dan tegas dalam hal – hal prinsip. Dia sangat pekah terhadap persoalan – persoalan rakyat kecil. Kalau kita butuh kehadirannya, dia pasti hadir. Oleh karena itu, menghadapi pileg 2019, saya mengajak warga Kota Kupang dapil 4 boleh menjatuhkan pilihan politik kepada calon legislatif dari Partai Garuda nomor urut 5 ini,” ujar Konradus di Kota Kupang, Kamis (4/10) sore.
Untuk diketahui, Andre Goru pria kelahiran Langa, Kabupaten Ngada, Pulau Flores berdomisili di Kota Kupang sejak tahun 1993. Bagi Andre, Kota Kupang menjadi bagian dari hidupnya. Ia sangat memahami persoalan atau kompleksitas permasalahan Kota Kupang, khusus Kecamatan Maulafa.
Media ini merekam sedikitnya pengalaman kerja yang dilakukan Andre. Pertama, ia berperan sebagai Koordinator Program Repatriasi Anak Timur Leste pasca jajak pendapat melalui Non Government Organisation (NGO) Internasional Rescue Committee (IRC) pada tahun 1999 sampai tahun 2003. Pada tahun 2009, ia tampil sebagai pengajar sebagai guru bahasa inggris di SMP Theresia Kupang. Pada tahun 2006 – 2008, ia menjadi bagian dari Konsultan Pendidikan Program Depdiknas.
Tahun 2011, ia menjadi pendamping PPL para guru di Sekolah Tinggi Citra Bhakti Ngada. Tahun 2012 – 2014, ia hadir sebagai Konsultan Informasi Program Australia Indonesia Partnership for Decentralisasi. Saat ini, ia membangun kerjasama dengan Group Webpraktis menjadi agen di NTT. (/sf01/red).
