RUTENG, SUARAFLORES.NET — Berbagai komunitas yang bergabung dalam Gerakan Demokrasi tanpa Diskriminasi (GDtD) akan menggelar malam seribu lilin untuk Indonesia, di lapangan Motang Rua, Ruteng, Kabupaten Manggarai, Pulau Flores, NTT. Aksi solidaritas ini digelar menyambut bebasnya Basuki Tjahja Purnama atau biasa dipangil Ahok dari tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Kamis (24/01/2019).
Sejumlah komunitas yang mendukung kegiatan ini, yakni Radio Manggarai 94,70 FM, Lingko Widang Group, Komunitas Pencinta Ruteng (KPR), Komunitas A-13, Lentera Sastra Ruteng, SwaraNTT.net, Komunitas A13, Komunitas Pencinta Burung, KSP Kopdit Rico Mandiri, Manggarai Motor Clasic, SwaraNTT.net dan Perhimpunan Solidaritas Indonesia.
Selain akan diisi dengan kumandang lagu-lagu nasional pemacu semangat, acara ini akan berisi pendarasan doa bersama untuk Persatuan Indonesia oleh rohaniwan, testimoni perwakilan komunitas tentang semangat kebangsaan dan pembacaan puisi oleh Komunitas Lentera Sastra.
Kordinator Kegiatan 1000 Lilin untuk Indonesia, Rofiantinus Roger mengatakan, kegiatan ini melibatkan ragam komunitas. Undangan untuk lintas komunitas di Ruteng pun sudah disebar panitia.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menggugah semangat anak muda Kota Ruteng untuk semakin memiliki perasaan dan kesadaran yang sama untuk merawat Indonesia, menjaga NKRI, Pancasila, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika,” ujar Roger kepada SuaraFlores.Net di Ruteng, Rabu (23/1/2019).
Menjawab pertanyaan publik soal, mengapa harus dilaksanakan bertepatan dengan hari bebas Basuki Tjahja Purnama (BTP), ia menjelaskan, bagi GDtD, Ahok merupakan sosok fenomenal dan inspiratif untuk anak muda. Prinsip hidupnya, patut dicontoh. Keberaniannya untuk memperjuangkan kebenaran patut diteladani.
“Kami tidak sedang mendewakan Ahok sebagai seorang manusia biasa, melainkan mengambil prinsip-prinsip dan nilai-nilai kebangsaan yang ia perjuangkan,” tandasnya.
Ia menegaskan, kegiatan 1000 lilin tidak berafiliasi dengan kepentingan politik manapun, apalagi para caleg. Kegiatan ini bersifat terbuka untuk komunitas politik, komunitas sosial dan komunitas religius apapun di Ruteng.
“Ahok sendiri sudah bertransformasi dari “Ahok” menjadi Basuki Tjahja Purnama, yang acapkali identik dengan identitas primordial tertentu. Bagi kami, Ahok adalah orang Indonesia bebas dan warga negara merdeka,” katanya.
Karena itu, lanjut Roger, semangat Keindonesiaan yang harus diperjuangkan kalau negara ini mau maju, bukan terus terjebak dalam sentimen primordial seperti suku, agama, ras, kepentingan politik pragmatis dan kepentingan ekonomi.
Testimoni Komunitas
Pemandu Kegiatan, Saverino Jemadu mengatakan, panitia memberikan kesempatan bagi tiap perwakilan konunitas untuk memberi testimoni kebangsaan.
“Intinya, semangat apa yang mereka teladani dari Basuki Tjahja Purnama dan apa tekat mereka untuk merawat semangat kebangsaan Indonesia,” ujar Pemimpin Redaksi Radio Manggarai 94,70 FM.
Saverino menambahkan, satu hari menjelang kegiatan sudah ragam komunitas sudah mengkonfirmasi kehadirannya. Pantia juga sudah mengantongi ijin dari Pemkab Manggarai untuk penggunaan Lapangan Motang Rua dan ijin keramaian dari Polres Manggarai.
Kegiatan 1000 Lilin untuk Indonesia akan diselenggarakan di Lapangan Motang Rua, Ruteng (Kamis, 24 Januari 2019) bertepatan dengan kebebasan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama.
“Kami terbuka untuk keterlibatan dan kehadiran komunitas apa saja dalam kegiatan ini, “tutup pria yang akrab disapa Ino ini. (sfn09).