MAUMERE, SUARAFLORES.CO-Sampai hari ini di Kabupaten Sikka belum ada dokter ahli kandungan. Perjuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Sikka untuk menghadirkan dokter ahli kandungan dari Kabupaten Flores Timur belum membuahkan hasil.
Permintaan dokter ahli kandungan dari Kabupaten Flores Timur belum lama ini masih mengalami hambatan karena harus menunggu dr Rudy yang sedang prajabatan di Kupang. Dokter Rudy belum dapat melayani ibu-ibu hamil di Sikka dalam waktu dekat.
Hasil wawancara SuaraFlores.Co bersama Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Dedi Benyamin belum menunjukan kejelasan kehadiran dokter kandungan untuk melayani masyarakat. Namun menurut dia, Bupati Sikka Drs. Yoseph Ansar Rera telah berjuang keras untuk menghadirkan dokter kandungan.
“Kemungkinan akan ada dokter kandungan dari Kupang untuk bertugas sementara di Sikka. Para dokter ini akan bertugas secara bergantian. Sedangkan dokter ahli dari Larantuka belum dipastikan datang karena sedang mengikuti prajabatan,” kata Dedi di Maumere, Senin (23/5/2016).
Sementera itu, Direktur Badan Layanan Umum (BLUD) Kabupaten Sikka, dr, Sinaga berharap agar dalam waktu dekat ini dokter kandungan dapat melayani masyarakat.
“Saya berharap dokter kandungan bisa datang lebih cepat. Mudah-mudahan dalam 1 atau 2 hari ke depan, dokter kandungan bisa datang untuk melayani kita,” katanya kepada SuaraFlores.co, Senin malam tadi.
Sebelumnya Dokter Sinaga mengatakan, Kabupaten Sikka akan memiliki dokter ahli kandungan tetap pada tahun 2017. Namanya dokter Kris Konterius. Saat ini dokter Konterius sedang mengakhiri pendidikannya. Tahun depan ia sudah dapat melayani masyarakat Sikka.
Menurutnya, kehadiran dokter Konterius sementara dapat membantu pelayanan bagi kesehatan ibu-ibu hamil. Namun, kita harus berjuang untuk menambah dokter kandungan. Persyaratan untuk rumah sakit setara TC. Hillers minimal memiliki 2 orang dokter kandungan.
“Untuk dokter spesialis kandungan harus 2 orang, dokter beda harus 2 orang, dokter anak 2 orang, penyakit dalam 2 orang dan anastesi harus 2orang. Semuanya harus 2 orang karena itu persyaratan demi kualitas pelayanan,” kata Sinaga di ruang kerjanya.
Kurang lebih 100 orang aktivis mahasiswa menggelar demonstrasi di Kabupaten Sikka menuntut Pemda mendatangkan dokter ahli kandungan. Aksi demo ini berakhir bentrok antara aparat dan mahasiswa. Menyikapi itu, Pemerintah Sikka meminta bantuan Pemerintah Flores Timur untuk membantu sementara melayani ibu-ibu hamil di Sikka. (M-16/SF).