MAUMERE, SUARAFLORES.NET—Ketua DPP PDI Perjuangan, Andre Hugo Parera mengatakan kader PDIP yang kena Operasi Tangkap Tangan (OTT) tentu tidak bisa ditolerir. PDIP adalah partai anti korupsi yang mendukung KPK dalam penegakan hukum, tentu tidak main-main.
Demikian hal ini dikatakan oleh Andre Hugo Parera, menjawab pertanyaan wartawan terkait keterlibatan kader PDIP, Ganjar Pranowo dan Puan Maharani yang mulai disebut KPK dalam kasus korupsi e-KTP.
Menurut Andre, KPK hadir di jaman Megawati menjadi Presiden RI. Ketika itu, Megawati menginisiasi dan mengusulkan ke DPR untuk pembentukan KPK, mengingat banyak kasus korupsi di negara ini.
Baca juga: Setelah Hasto Kembali, “Si Jago Balap” NTT Terjaring OTT KPK
“PDIP menghargai proses hukum yang ditempuh KPK. Jika kedua kader ini terbukti tentu saja kita harus menghargai karena negara ini negara hukum. Jika ada anggota partai yang tertangkap tangan berarti dia terbukti, jadi tersangka dan selesai. Kalau ada kader yang tertangkap tangan kita pasti sikat. Kita tetap memberikan bantuan hukum sesuai aturan hukum yang benar,” ujar Andre yang duduk berdekatan dengan bakal calon wakil gubernur NTT, Emi Nomleni di Silvia Hotel Maumere Flores, Sabtu, (09/02).
Baca juga: NTT adalah Etalase Kebhinekaan, Hentikan Isu SARA dalam Pemilu !
Baca juga: Marianus Sae dan Wihelmus Tersangka Kasus Suap Proyek Jalan
Pernyataan tersebut diunngkap Andre sehari sebelum Marianus Sae (MS) terperangkap dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK (10/02). Marianus ditangkap KPK dalam kasus proyek jalan di NTT. Kini Marianus sudah ditetapkan sebagai tersangka. (sfn02).
