KUPANG, SUARAFLORES.COM,-Derai air mata pengurus dan kader Partai Solidaritas Indonesia Nusa Tenggara Timur (PSI-NTT) dan para simpatisan menggiringi mundurnya Jane Natalia dari PSI. Betapa tidak, Sis Jane ibarat seorang ibu dengan kasih merawat dan membesarkan anak muda PSI NTT dari melek politik menjadi serdadu Kritus Raja yang “Kuat dan Militan” tiba-tiba menyatakan mundur.
Betapa tidak, pada hasil pemilihan legeslatif (pileg) PSI menghasilkan dari 1 (satu) kursi DPRD Provinsi NTT pada tahun 2019 yang lalu. Pada pileg 2024-2029 menghasil 6 kursi, itu semua berkat campur tangan Jane Natalia Suyanto. “Tetes demi Tetes Air Susu Ibu” itu melekat dan Abadi, telah membuat Anak Muda PSI NTT, Tumbuh dan Mekar mengharumkan.
Sis Jane, begitu menyampaikan pengundurkan diri dari kepenggurusan PSI NTT pada hari ini Jumat, tanggal 16 Agustus. bak petir di siang bolong membuat imajinasi politisi NTT bergentayanggan mencari dan membuat Poros Baru, mengancam keberadaan paket lain.
Poros baru sangat mungkin terjadi, karena masih tersisa 2 partai besar dari jumlah kursi DPRD Provinsi, hasil Pileg 2024 sangat signifikan yaitu: yaitu PDI Perjuangan dan Demokrat. Karena bagi, “Jane,” dalam politik tidak ada bola mati, yang ada bola out”.
Tulisan singkat ini hasil permenungan dari Frans Kape, seorang politisi senior yang bertempat tinggal di Kota Karang-Kota Kupang. Dirinya menilai dan merasa empatik terhadap sosok Jane Natalia Suryanto. Sekian. (yoshasman)