BORONG, SUARAFLORES.NET — Pada setiap ritual adat apapun di wilayah adat Manggarai Raya selalu diarahkan pada Morin, Wura Agu Ceki. (Morin artinya Tuhan, Wura adalah leluhur dan Ceki adalah representasi dari Tuhan).
Hal itu dilakukan agar Yang Kuasa merestui dan melanggengkan setiap asa dari semua orang yang berkeinginan akan sesuatu namun harus mendapat iba-Nya.
Sebuah ritual diyakini direstui oleh Morin, Wura Agu Ceki ditandai dengan pelbagai macam-macam hal, salah satunya melalui tanda ayam berkokok. Ketika ayam berkokok saat digelarnya ritual dipastikan apa yang menjadi asa besar dari orang yang mencita-citakan sesuatu itu terwujud.
Halnya yang sama terjadi saat digelarnya ritual Selek (dikenakannya perlengkapan
tertentu berupa pakaian dan sebagainya sebagai awal dimulainya sesuatu kegiatan dilakukan) dari pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai, Andreas Agas dan Stef Jaghur (ASET) akan berjalan mulus dan mencapai titik puncak yaitu dapat menduduki singgasana Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur pada Pilkada Manggarai Timur 2018.
Ritual Selek tersebut digelar di rumah warisan Kedaluan Rongga Koe dengan nama Dalu, Yoseph Meka Roja yang dulunya mendapat bintang Belanda, maka dipanggil Dalu Bintang. Sebelum digelarnya Selek, rombongan dijemput di Kambe dan diarak menuju Wae Korok Kisol oleh regu ronda yang selanjutnya di-Selek di rumah Kedaluan Rongga Koe.
Baca juga: Rela Tinggalkan Italia, Anna Belajar Proses Pembuatan Tenun Ikat di Ende
Usai di-Selek mereka diarak di panggung orasi tepatnya di Sekretariat Ketua DPC PAN Kecamatan Kota Komba Kabupaten Manggarai Timur Vincensius Roja yang akrab dipanggil Keraeng Venti Roja.
Tampak acara Selek begitu hening dan akrab. Diwakili oleh kedua tokoh adat, ASET dikenakan pakaian adat Manggarai. Yang mengalungkan Calon Bupati, Andreas Agas bernama Pit Tala termasuk Ibu Calon Bupati. Sedangkan Calon Wakil dikalungkan oleh Gaspar Alang termasuk
isterinya.
Baca juga: Kasus Bakso di Maumere, Hasil Lab Ada Kandungan E-Coli
Tokoh Adat yang ikut, di antaranya Gaspar Jala dari Suku Nggeli, Wae Lengga; Karpus Japi dari Suku Ngara, Wae Rana; Antonius Tandang dari Suku Motu, Wae Lengga; Pit Tala dari Suku Motu, Wae Korok; Yan Bas dari Suku Pejek, Kisol; Aloysius Jade dari Suku Sera, Wae Kutung; Leo Nggebo dari Suku Motu, Wae Koro; Tan dari Suku Motu, Padang; Yoseph Tote Jawung dari Suku Motu, Padang; Aloysius Sarong dari Suku Tanda, Nanga Rawa; Danotus Lalong dari Suku Nara, Wae Lengga; Jomi Nggae dari Suku Motu, Jere Nggoro; Sius Unda dari Suku Laja, Leko Lembo; Kosmas Sale dari Suku Kewi, Leko Lembo. Lebih ada 14 anak suku yang hadir.
Usai digelarnya ritual Selek, Andreas Agas dan Stef Jaghur mengucapkan terima kasih atas kehadiran para tetua dan para konstituen di Manggarai Timur.
“Terima kasih untuk kita semua yang berksempatan hadir dalam acara ini. Kiranya kita semua diberi berkat berlimpah. Mari kita berjuang,” ujar Andreas Agas. (melky).