Memiliki nama lengkap Dr. Andreas Hugo Pareira, MA atau akrab disapa AHP, adalah sosok yang cerdas dan berpengalaman. AHP lahir di Maumere pada tanggal 31 Mei 1964, anak dari seorang guru bernama Jeremias Pareira dan Ibu Pricilia Pareira da Silva.
Setelah tamat dari SMP Seminari Yohanes XXIII Lela, AHP merantau ke Pulau Jawa melanjutkan SMA di Jakarta. Selanjutnya, gelar Sarjana (S1) bidang Hubungan Internasional diperoleh pada tahun 1986 dari Universitas Katolik Passau Jerman. Pada tahun 2000, AHP kembali ke Jerman untuk melanjutkan studi S3, dan meraih gelar Doktor dalam bidang Ilmu Politik dari Justus-Liebig Universitaet Giessen pada tahun 2003.
Drs. Andreas Hugo Pareira, adalah sosok yang jujur, cerdas, merakyat dan rendah hati, serta memiliki integritas tinggi dan berjiwa nasionalis, pluralis yang kuat. Ia menjadi salah satu putra terbaik bangsa yang berpengalaman. Karirnya dimulai di bidang akademik, yakni sebagai dosen di FISIP Universitas Katolik Parahyangan Bandung. Sejak tahun 1996, ia terjun dalam dunia politik bergabung dengan PDI Pro Mega. Saat ini, ia adalah Anggota DPR RI Komisi I periode 2014-2019, mewakili daerah pemilihan NTT 1 (Flores-Lembata, Alor). Sebelumnya, pernah menjadi Anggota DPR RI periode 2005-2009 mewakili Jawa Barat.
Dalam aktivitas kepartaian, pria murah senyum ini pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Jawa Barat periode 2005-2010. Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Bidang Hankam dan Hubungan Internasional periode 2010-2015. Sejak 2015 hingga saat ini, ia tetap dipercaya oleh Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarno Putri. Sebagai Ketua DPP PDIP Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.
Baca juga: Pilpres 2019, Dua Politisi Nasional NTT Disebut Berpeluang Jadi Menteri
Dalam organisasi Kemasyarakatan, ia dipercayakan sebagai Wakil Ketua Dewan Pakar Pengurus Pusat Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Dewan Pakar Pimpinan Pusat Ikatan Sarjana Katolik (ISKA).
Dalam lingkungan keluarga, Suami Dra, Chatarina VD Indrawati, MT, dan ayah dari Christian Satriadamai Pareira, Bac Of Arts, dikenal figur yang sangat dekat dengan keluarga. Dalam urusan keluarga, ia berusaha selalu hadir di setiap kesempatan kekeluargaan baik dalam suasana suka maupun duka.
AHP menguasai banyak bahasa. Selain bahasa Ibu (Bahasa Daerah Kabupaten Sikka) dan bahasa Indonesia, ia juga fasih bahasa Inggris dan bahasa Jerman ini. Dengan modal kemampuan bahasa, pengalaman dan posisi penting di partai, dalam berbagai kesempatan penting di pusat, ia selalu diberi kepercayaan untuk tampil di berbagai stasiusn TV Nasional.
Figur yang komunikatif ini juga dikenal mudah beradaptasi dengan lingkungan di mana dia berada. Dalam kesehariannya, AHP dekat dengan berbagai kelompok masyarakat lintas suku, agama, bahasa dan bangsa, termasuk memiliki kedekatan dengan berbagai lapisan masyarakat, baik dari kalangan elit, kelas menengah maupun masyarakat bawah.
Baca juga: Diprediksi AHP Mampu Pertahankan “Sabuk Legislatif” di Senayan
Sebagai figur pro rakyat, politisi muda andalan PDI Perjuangan ini, selalu berusaha menghayati apa yang dialami oleh masyarakat, baik petani, buruh, nelayan dan pedagang. Ibu-ibu pengrajin tenun ikat, juga kelompok anak muda yang hobi berolahraga dan berolah seni mendapat perhatian yang serius AHP. Sebagai politisi, ia dikenal sebagai pribadi yang teguh dalam sikap, tetapi supel dalam bergaul. Prinsipnya dalam berpolitik, satu musuh terlalu banyak, seribu kawan tidak cukup.
Mengapa Harus Memilih AHP Sebagai Anggota DPR RI?
Andreas Hugo Pareira adalah putera kelahiran Flores yang menjabat posisi Ketua DPP PDI Perjuangan, yang mana partai ini adalah pilar utama pengusung Presiden Jokowi dalam Pilpres 2019. Andreas adalah sosok yang jujur, berpendidikan dan berpengalaman luas, baik di daerah, nasional maupun internasional, sehingga sangat paham untuk memperjungan aspirasi rakyat Flores, Lembata dan Alor-Pantar di DPR Pusat.
Ia merupakan pribadi yang mempunyai dedikasi dan integritas, satu kata dan perbuatan, serta mempunya komitmen tingi untuk membangun masyarakat Flores, Lembata dan Alor. Ia memahami betul tugas sebagai wakil rakyat, yakni bersama pemerintah membuat UU, menyusun APBN dan mengawasi proses pemerintahan. Ia memahani betul daerah-daerah di Flores, Lembata dan Alor, karena Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang kecil, hanya dapat dibangun apabila mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat.
Untuk itu, Andreas meperjuangkan Peningkatan Dana Bantuan Pusat Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan dana pembangunan lainnya yang implementasinya berdampak untuk kemajuan Flores, Lembata dan Alor.
Sebagai Anggota DPR RI, Andreas telah membuktikan komitmen perjuangan untuk wilayah Flores, Lembata dan Alor, terutama dalam bidang Pembangunan Jaringan Komunikasi dan Infrastruktur Pengadaan Signal dan Akses Internet.
Selama 2014- 2019, dirinya berupaya keras di pusat agar pemerintah pusat memberikan perhatian untuk pembangunan Flores, Lembata dan Alor, khususnya dalam bidang infrastruktur transportasi darat, laut dan udar, bendungan dan irigasi serta peningkatan kapasitas pembangkitan tenaga listrik dan pariwisata.
Selama tahun 2014-2019, ia memberikan perhatian khusus dan mendukung penuh program pemerintah Jokowi dalam bidang pemanfaatan Dana Desa, Reformasi Birokrasi khususnya peningkatan kapasitas dan status tenaga Honorer, Pengadaan Alat mesin pertanian, alat mesin perikanan, Program Indonesia Pintar (PIP), BPJS, Program Keluarga Harapan dan Program Perbaikan Rumah Rakyat.
Dalam Kapasitasnya sebagai Anggota DPR RI, MPR, maupun Ketua DPP PDI Perjuangan selama 2014-2019, ia telah mengunjungi lebih dari 1000 titik pertemuan dengan berbagai kalangan masyarakat Flores, Lembata dan Alor untuk menyerap aspirasi, berdialog dengan masyarakat, melakukan pembinaan sosial politik, dan tantangan berdemokrasi, serta pembangunan mental ideologi dalam kerangka empat pilar kehidupan berbangsa; Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
Mengapa AHP ditempatkan PDI Perjuangan sebagai Caleg Nomor URUT 1?
Sosok pribadi AHP berbekal pengalaman, kecerdasan, merakyat dan berintegritas mampu menjadi jangkar penghubung kepentingan Daerah Pemilihannya Flores, Lembata dan Alor-Pantar dan pemerintah di DPR Pusat. Artinya memilih Presiden Nomor 1 Jokowi, Memilih PDR Pusat Nomor 1 AHP. (Suara Flores/sfn02).