MAUMERE, SUARAFLORES.NET — Jumlah spesimen rabies (otak anjing dicurigai terinfeksi rabies) yang akhirnya positive tertular virus rabies di kabupaten Sikka semakin meningkat.
Tahun 2016, hanya 1 spesimen rabies yang positive tertular virus rabies. Tahun 2017 meningkat menjadi 11 spesimen rabies yang positive. Dan pada tahun 2018 (hanya sampai bulan Agustus) sudah ada 29 spesimen rabies yang positive tertular virus rabies.
Dari data ini dapat dilihat angka peningkatan korban rabies yang luar biasa. Artinya virus rabies sedang “berjalan-jalan” di kabupaten Sikka dan sewaktu-waktu akan “menular” ke manusia melalui gigitan anjing (Hewan Penular Rabies-HPR)
Sekretaris Komite Rabies Flores, dr. Asep Purnama bersama stakeholder lainnya terus membangun jejaring dgn para bupati sedaratan Flores dan mengaktualkannya dalam aksi nyata bebas rabies. Diharapkan kepada semua warga agar selalu berhati-hati dan berjaga-jaga terhadap serangan rabies yang sedang berkeliaran alias mengepung warga di kabupaten Sikka dan Flores.
Baca juga: 271 Warga Tewas, Assep: NTT Butuh “Pemimpin Gila” Atasi Penyakit Anjing Gila
“Saya berharap kepada warga yang memiliki anjing untuk segera lakukan vaksinasi. Jadilah pemilik anjing yang bertanggung jawab. Jika anjing anda sehat, keluarga anda selamat dari sergapan virus rabies. Anjing anda bisa membahayakan anda, merugikan anda, bila tidak segera divaksinasi,” ujar Asep Purnama kepada SuaraFlores.Net, Kamis (30/8/2018).
Ia menjelaskan bahwa jika ada warga yang digigit anjing atau HPR lainnya, segera cuci luka dengan air mengalir menggunakan sabun. Kemudian mencari pertolongan segera di Puskesmas atau RS terdekat (rabies center).
“Saya mengharapkan semua pihak aktif berjaga-jaga. Pemerintah dan DPRD pun dapat digigit anjing apabila memiliki anjing dan tidak melakukan vaksinasi. Semua stakeholder diharapkan aktif mengajak warga untuk melaporkan kepada petugas jika anjingnya belum divaksinasi,” ujarnya. (sfn0n2).