JAKARTA, SUARAFLORES.NET,- Tak semua warga di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) dapat dengan mudah mengekses heand phone (HP) dan internet. Di kota-kota semua bisa mengaksesnya, namun tidak bagi warga yang bermukim di pedesaan, perbukitan, lembah. lautan, dan pegunungan. Akibatnya, berbagai aktivitas warga, seperti pendidikan, kesehatan, dan kebutuhuan komukasi lainnya tersendat bahkan macet.
Sulitnya meminta bantuan atau perhatian pemerintah, beberapa waktu lalu, Jacobus Jano, pemimpin Koperasi Kredit Pintu Air datang ke Jakarta untuk meminta bantuan kepada Anggota DPR-RI, Andreas Hugo Pareira yang saat itu membidangi komisi komunikasi dan informatika. Dalam pertemuan di ruang kerja Andreas di Kantor DPP PDIP, Jacobus mengungkapkan bahwa pihaknya membutuhkan bantuan tower (manara) karena jaringan internet di kantor koperasinya sangat lemah sehingga operasi perangkat internet tak bisa berjalan lancar.
“Kami kesulitan mengakses internet untuk memberikan pelayanan kepada 250 ribu anggota koperasi kami yang berada di seluruh NTT dan di beberapa provinsi di Indonesia. Untuk itu, kami sangat membutuhkan didirikannya sebuah tower yang agak dekat dengan kantor koperasi sehingga sinyalnya lebih kuat dan aksesnya bisa lancar.” kata Jacobus. sang pendiri dan pemimpin koperasi terbesar di NTT dan terbaik nomor dua se Indonesia ini.
Perjuangan keras Jacobus rupanya belum berhasil, seiring pergantian komisi di DPR-RI, di mana Andre Pareira, putra asli Kabupaten Sikka tidak lagi menduduki komisi yang membidangi komunikasi dan informatika. Meski kala itu, Andre berjanji akan mengupayakannya, namun hingga kini tak adalagi kabar berita ataupun sepatah kata.
Waktu terus berlalu, kebtuhuan komunikasi dan informasi keuangan di koperasi tetap berjalan meskipun tersendat-sendat lantaran gangguan jaringan atau sinyal yang lemah, kadang mati kadang hidup. Jacobus tak putus asah, melalui media ini ia terus berharap seiring hadirnya sang Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G. Plate (Sekjend Partai NasDem) yang diberikan Presiden Joko Widodo, Jacobus kian optimis, cita-cita perjuangan untuk menghadirkan sebuah tower tinggi di puncak bukit Desa Rotat, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka akan terjawab.
“Kami berharap kepada Menteri yang baru dapat mempercepat pembangunan tower agar kami dapat lebih lancar dan cepat memberikan berbagai informasi kepada ratusan ribu anggota kami di seluruh Indonesia, termasuk di seluruh wilayah NTT. Tower -tower tersebut bukan hanya bangun di Nita saja, tetapi juga di seluruh wilayah Flores sehingga semua warga dapat menggunakannya dalam berkomunikasi,” pungkas Jacobus kepada Suaraflores.Net, dalam percakapan belum lama ini.
Warga Nagekeo Butuh Tower
Selain Jacobus Jano, begitu banyak warga Flores di Mbay, Kabupaten Nagekeo juga mengeluhkan sinyal. Pasalnya, mereka sangat kesulitan berkomunikasi ataupun melaksanakan berbagai pekerjaan yang berkaitan dengan jaringan internet. Mereka berharap ada perhatian khusus dari Kementerian Komunikasi dan Informatika sehingga dapat dibangun beberapa tower di beberapa wilayah Nagekeo yang selama ini sangat sulit sinyalnya.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Nagekeo, Yoseph Denga dalam pertemuan dengan suaraflores.com di Jakarta belum lama ini, menyampaikan aspirasi rakyat Nagekeo akan tower. Dia sangat berkeinginan untuk berkomunikasi langsung dengan pihak-pihak terkait di Kominfo, agar kesulitan yang tengah dihadapi warganya terjawab.
“Warga di desa-desa masih sangat kesulitan mengakses internet karena lemah atau tidak adanya sinyal. Pasalnya di beberapa wilayah tersebut tidak ada tower sehingga jaringan pun tidak ada. Oleh karena itu, kami sangat meminta agar dibangun beberapa unit tower sehingga melancarkan aktivitas komunikasi warga. Kami sangat yakin ada perhatian serius dari kementerian terkait karena kbutuhan komunikasi di era ini sangat fital,” harap Yosep.
Tak Lama Lagi akan Dibangun
Keluhan, harapan dan kerinduan besar Jacobus Jano maupun Yosep Dhenga dipastikan tak lagi bakal terjawab. Menkominfo Johnny Plate dalam Rakornas Forkopimda 2019 di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat menjabarkan secara gamblang program kerjanya pada tahun 2020 mendatang.
Johnny mengatakan bahwa fokus utama progam untuk mendukung Visi Presiden 2020-2024 terkait dengan Kondisi Infrastruktur TIK Nasional meliputi fixed broadband dan mobile broadband. Sementara fokus utama progam Kemenkominfo yang turut mendukung Visi Presiden 2020-2024 terkait penyediaan infrastruktur TIK di wilayah Non Komersial (USO) menyangkut Palapa Ring, BTS, akses internet, dan satelit multifungsi. “Palapa ring yang tediri dari proyek jaringan terpanjang 12.148 km yang menghubungkan 90 kabupaten/ kota di Indonesia dengan jaringan optik,” jelasnya.
Sementara itu, terang dia, BTS, penyediaan jaringan telekomunikasi seluler di daerah blankspot tahun ini sebanyak 698 lokasi dan ditargetkan pada tahun 2020 menjadi 3.447 lokasi. Untuk akses internet yang terkait dengan penyediaan wifi untuk sekolah, puskesmas, kantor desa/ kecamatan, dan lain-lain, tahun ini telah dibangun di 2.200 lokasi dan ditargetkan pada tahun 2020 menjadi 12.000 lokasi. Sedangkan untuk satelit multifungsi telah dilakukan proyek layanan internet cepat di 150.000 lokasi yang tidak terjangkau layanan broadband terestrial dengan teknologi very-High Throughput Satellite.
“Untuk secara khusus wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) antara lain dengan membangun BTS, hingga saat ini yang sudah dibangun banyak sekali di Indonesia, tahun 2020 akan dibangun 3.447 BTS yang akan disebar di 29 provinsi di Indonesia,” kata Johhny. (korneliusmoanita)