Stunting Dan PKTA Mewarnai Peringatan HUT RI 74 Tingkat Kecamatan Doreng

by -70 Views
Suara Flores

SUARAFLORES.NET – Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke 74, masyarakat Kecamatan Doreng dan panitia bersama WVI AP Sikka menggelar berbagai perlombaan. Beragam perlombaaan yang digelar, yakni lomba kelola pemerintahah desa, lomba PKK dalam pengolahan makan lokal bergizi, lomba kepemilikan akta lahir, lomba program penurunan stunting. Dan lomba STBM pilar 1, yakni stop Buang Air Besar Sembarang (BABS), kampanye PKTA, Kampanye ASI POI dan MP ASI serta Promosi CTPS. Kegiatan ini digelar di aula Kantor Camat Doreng pada tanggal 16 Agustus 2019 dimulai pukul 10.00 WITA.

Tujuan kegiatan ini mendorong tata kelola pemerintah desa yang lebih baik dengan pelaksaaan program yang mendukung pemenuhan hak-hak dasar masyarakat Kecamatan Doreng. Dkhususkan mendukung pemenuhan hak-hak anak melalui bidang kesehatan, partipasi anak serta perlindungan anak melalui penghapusan kekerasan terhadap anak (PKTA). Selain itu, kegiatan perlombaan dilakukan sebagai bentuk dan upaya untuk memerangi stunting sehingga masyarakat perlu memiliki kapasitas yang baik dalam mengolah makanan yang bergizi. Ibu-ibu menjadi prioritas dengan memenuhi empat bintang, yakni makan pokok, buah dan sayur, lauk pauk, dan kacang-kacangan. Dan harus didukung dengan sanitasi yang baik melalui prilaku STOP BABS.

“ini kita lakukan bersama sebagai upaya untuk menciptakan gernerasi penerus yang unggul sesuai dengan tema tahun ini, yakni ‘SDM Unggul Indonesia Maju’. Kita mengajak pemerintah desa untuk memberi ruang bagi anak-anak untuk berpartispasi dalam kampanye penghapusan kekerasan terhadap anak (PKTA) oleh Forum anak desa Wolomotong. Dan kampanye ASI dalam rangka memperingati Pekan Asi Sedunia oleh Forum anak desa Kloangpopot,” Hendrian TP health Coordinator AP Sikka kepada SuaraFlores.Net, Senin (19/8/2019).

Camat Doreng Lambertus Sol Keytimu, SE memberikan apresiasi kepada semua peserta yang terlibat dalam lomba terutama Tim Penggerak PKK yang mengambil bagian dalam perlombaan pengolahan makanan lokal bergizi dan lomba pidato 10 rogram PKK.

“Saya memberikan apresiasi kepada kita semua terutama mitara kita WVI, bahwa Kecamatan doreng melakukan sesuatu yang sangat bernilai. Bagaimana kita memerangi apa yang menjadi perjuangan besar bangsa kita sampai ketingkat desa yaitu Stunting. Saya berharap, apa yang kita lakukan hari ini dengan memasak makanan lokal yang bergizi bukan hanya berakhir hari ini, tetapi harus keberlanjutan. Semoga kita bisa menekan Stunting. Doreng masih cukup tinggi angka Stunting,”. Ujar Lamber melalui sambutannya.

Apresasi yang sama disampaikan oleh Ketua PKK Kecamatan Doreng Oliva Olin. Ia mengaku bangga dan menyukuri karena secara bersama-sama dapat mengolah makanan yang bergizi.

“Kita perlu berbangga bahwa kita masyarakat Doreng juga bisa membuat makan yang bergizi dan sehat sesuai dengan prinsip B2SA,” aku Oliva.

Kegiatan perlombaan ini melibatkan 5 desa dari 7 desa yang ada di Kecamatan Doreng, Dihadiri pula  Fasilitator STBM Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka, Puskesmas Habibola, PKK dan juga Para Kepala Desa dan staf serta perwakilan BPD dari masing-masing desa. Dalam perlombaan ini, selain melihat data yang ada, yang menjadi kriteria penilaian adalah upaya-upaya konkrit  yang dilakukan oleh pemerintah desa melalui program yang dilakukan dan dibuktikan melalui alokasi anggaran dalam APB desaTahun 2019.

“Hal ini menjadi sesuatu yang baru. Bagi saya ini sangat baik karena mengguga kami. Apa yang kami sampaikan harus dibuktikan dengan data dan anggaran yang kami alokasikan dalam APBDes. Ini mendorong kami untuk memprioritaskan program-program yang sesuai masalah kondisi riil di desa. Yang paling penting adalah membangun Sumber Daya Manusia terutama anak-anak kita. Bukan fokus pada pembangunan fisik saja. Kami berkomitmen supaya Forum Komunikasi Kepala Desa (FORKKADES) Kecamatan Doreng melakukan hal yang sama ke depan,”. ujar Romanus Rabu, Kepala Desa Wolomotong yang juga Sekretaris FORKKADES  Kecamatan Doreng.

Baca juga: Ini Prestasi yang Diukir Jeni Kause Sejak Masuk Perguruan Silat di Sikka

Baca juga; Tarung di Belgia, Altlet Pencaksilat Sikka Sumbang Emas untuk Indonesia

Pada hari puncak kegiatan peringatan 17 Agustus, selain dimeriahkan atraksi drum band dari SMPK Kloangpopot dan SMPN 2 Bola, anak-anak dari desa Forkades Wolomotong mengkampanyekan Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak (PKTA) yang dibawakan oleh Ludvin dan teman-teman


Anak-anak dari desa Forkades Wolomotong mengkampanyekan Penghapusan Kekerasan Terhadap Anak (PKTA) yang dibawakan oleh Ludvin dan teman-teman

Anak-anak Doreng mengajak semua masyarakat Kecamatan Doreng, baik pemerintah kecamatan maupun pemerintah desa agar menghindari praktek-praktek kekerasan terhadap anak. Mereka mengajak warga menerapkan pola bimbing Kulababong atau musyawarah mulai dari keluarga.

Jika ada kesalahan, lanjut Ludvi, yang dilakukan oleh anak, harus di tegur dengan baik, bukan melakukan kekerasan pada anak. Kekerasan yang dilakukan akan membuat anak minder, malu dan mental anak terganggu.

“Kami yakin dan percaya bahwa kasus kekerasan terhadap anak akan hilang jika kita bergandengan tangan. Anak anak yang ada di Doreng merupakan aset bagi bangsa dan juga bagi kecamatan doreng. Saya mengajak bagi semua anak-anak untuk memanfaatkan ruang yang telah diberikan oleh pemerintah. Terima kasih kepada WVI yang terus mendukung kami untuk berparisipasi, terimaksih buat semua yang telah bapak ibu berikan,” ujar Ludvin dan teman-teman.


Manager WVI AP Sikka Johny Noya Saat Foto Bersama Para Kepala Desa

Manager WVI AP Sikka Johny Noya menyampikan bahwa apa yang telah dilakukan Pemerintah Kecamatan Doreng merupakan satu langka maju mendukung partispasi anak dan upaya untuk memerangi Stunting yang menjadi isu nasional.

Johny memberikan apresiasi yang tinggi kepada Panitia HUT RI dan Pemerintah maupun para kepala desa sekecamatan Doreng yang selalu membuka diri dengan WVI. Menurutnya, apa yang telah dilakukan masyarakat Doreng saat ini merupakan langkah maju untuk memerangi Stunting yang menjadi isu besar nasional.

Lanjut dia, kondisi tersebut merupakan langkah konkrit untuk mencegah Stunting. Apresiasi yang sama juga disampaikan Johny Noya kepada pemerintah karena selalu membuka ruang bagi anak-anak dalam kegiatan musyawarah perencanaan pembangunan.

“Kami juga berterima kasih kepada pemerintah kabupaten yang telah mendengarkan suara anak dalam penyusunan RPJMD untuk 5 tahun ke depan” ungkap Johny Noya melalui sambutannya. (sfn02).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *