MAUMERE, SUARAFLORES.CO – Kabar duka kepergian mendiang Mgr, Hilarius Moa Nurak, SVD, telah menyayat hati warga Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), baik di Kota Maumere maupun di perantuan. Simpati duka yang begitu besar mengalir deras di berbagai media sosial diungkapkan bagi salah satu rohaniwan putra Maumere ini. Sayangnya, pada puncak acara pemakaman para pejabat dari Sikka tak satu pun hadir.
“Saya tidak melihat satu pun pejabat Sikka, NTT yang datang memberikan penghormatan terakhir. Saya suda cross cek di semua orang Maumere yang ikut pemakaman, mereka tidak melihat ada bupati, wakil bupati, ketua DPRD maupun pejabat lainnya yang diutus. Padahal Uskup Hila adalah putra asli Maumere yang berkarya untuk umat Pangkalpinang selama kurang lebih 30 tahun ,” kata Ketua Perkumpulan Keluarga Maumere Batam (PKBM) Provinsi Kepualuan Riau, Jonas Jensen, Rabu(4/5/16) pagi melalui ponselnya.
Salah satu anggota DPRD Sikka, Henny Doing, yang dihubungi media ini, mengatakan, dirinya tidak tahu pejabat siapa yang diutus untuk menghadiri upacara pemakaman. “ Saya belum tahu,” kata Heny singkat.
Pemakaman Yang Mulia, Mgr, Hilarius Moa Nurak, SVD, dihadiri ribuan umat, baik umat Katolik maupun umat beragama lain yang merasa empati besar pada sang uskup asal Maumere, Flores ini. Prosesi menuju tempat pemakaman Gua Maria Ratu Para Imam diiringi oleh Gong Waning (musik tradisional Maumere, Flores).
Pemakaman Mgr, Hilarius tidak hanya dihadiri oleh umat Katolik Keuspupan Pangkalpinang tetapi juga umat Muslim yang merasa kehilangan sosok Uskup Hilarius. Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kepulauan Bangka Belitung, tulis Bangkapos.Com.
Hilarius Moa Nurak,SVD meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit (RS) Mount Alvenia, Jumad (29/4) di Singapura. (sun/sf)