Tanaman Dihantam Angin Kencang, Petani Terancam Gagal Panen

by -46 Views
Suara Flores

LARANTUKA, SUARAFLORES.NET—Para petani ladang di wilayah Flores Timur, NTT dilanda bencana angin kencang. Tanaman pertanian dan perkebunan dari Kota Larantuka hingga wilayah Wulanggitang dan Ile Bura rusak dihantam angin kencang sepekan terakhir.

Tanaman milik petani seperti jagung, padi, pisang, buah-buahan, serta tanaman umur panjang terlihat rusak berat. Fakta ini berpotensi para petani terancam gagal panen.

Pantauan langsung SuaraFlores.Net, kondisi ini dialami petani di Wilayah Ile Bura mulai dari Desa Birawan, Riangrita, Lewoawang, Nurri. Selain itu, para petani Kecamatan Wulanggitang mulai dari Desa Klatanlo, Boru hingga Hewa pun mengalami hal yang sama. Terutama di area persawahan baru, ditemukan tanaman jagung yang rusak dihantam angin kencang.

Baca juga: 74 Petani Tanam 1000 Anakan Pohon

Agnes Boro, gadis desa Hewa yang juga seorang warga petani yang ikut mengolah areal persawahan baru di Daerah Irigasi Hewa tertunduk lesu dan pasrah memandang tanaman jagung miliknya yang sudah berbuah itu tidur rata tanah dibabat angin kencang. Ia mengaku tak bisa berbuat banyak dan hanya bisa pasrah.

“Iyah pak, ini kebun kami. Rusak semua jagungnya. Padinya juga ada yang rusak tapi untungnya masih pendek sehingga tidak semuanya rusak,”katanya singkat menjawab Suara Flores Net, Selasa, 29/01/2018 sore.

Suara Flores
Mama Agnes Soge, warga Desa Hewa yang tanamannya ikut rusak karena angin kencang.

Hal yang sama dikeluhkan Mama Agnes Soge saat disapa ketika pulang dari kebunnya sore itu. Meski hanya menggarap kebun milik Petrus Tale, Mama Agnes Soge yang ditemani anak laki-lakinya terlihat sangat kecewa karena tanamannya ikut rusak diterjang angin kencang.

“Semuanya rusak pak. Jagung, padi, ubi tumbang semua,” ujarnya, sambil menunjuk ke arah kebunnya di areal persawahan baru Hewa tersebut.

Baca: Marianus, Sarjana yang Berani Terjun ke Pertanian Organik

Petugas Penyuluh Lapangan/PPL, Alfred Mau dan Kepala UPT Dinas Pertanian Kec. Wulanggitang, Andreas Ade Plue membenarkan peristiwa yang dialami para petani tersebut. Bahwa banyak tanaman yang rusak terutama jagung di areal persawahan baru Hewa itu. Pihaknya, terus mengumpulkan data jumlah tanaman yang rusak tersebut untuk disampaikan ke Dinas Pertanian Flotim.

Wakil Bupati Flotim, Agus Payong Boli, SH kepada Suara Flores.Net meminta petani untuk tidak putus asa dan segera bangkit menggantikan tanaman yang sudah rusak. Kalaupun Jagungnya rusak bisa ganti dengan cara tanam ulang di sawah baru. Jika tidak bisa maka boleh ganti dengan ubi sebagai pakan ternak babi, karena kebutuhan babi di Flotim sangat tinggi.

“Para petani tidak hanya menanam untuk kebutuhan pangan saja, tetapi mesti diperpanjang untuk kepentingan bisnis yang lebih banyak mendatangkan uang. Kalau ternak banyak dijual kan lebih banyak dapat uang untuk kesejahteraan hidup. Ketika ada bencana, petani tidak kehilangan harapan. Saya kira orang muda harus mengambil kesempatan ini,”pungkasnya.

Baca juga: Presiden: Air Menjadi Masalah Serius di NTT

Agus Boli berharap agar petani di Flotim harus lebih cerdas membaca tanda alam dan tidak boleh pasrah pada bencana angin kencang seperti sekarang. Petani harus belajar menemukan orientasi baru dalam menanam.

Wabup Agus Boli memang selalu mendorong petani dan anak muda Flotim agar memiliki orientasi bisnis dalam bertani dan beternak agar hidup lebih sejahtera. (war/sfn).