Terkait Ukuran Penis, Banyak Pria Terjebak akan Paradigma yang Salah

by -142 Views
Suara Flores

SUARAFLORES.NET-Anda mungkin sudah pernah mendengar atau justru mencoba sendiri tentang metode pembesaran Mr. P alias Penis, entah secara spritual ataupun metode pijat tradisional.

Tak hanya itu, saat ini juga makin menjamur metode memperbesar ukuran penis, antara lain adalah pil dan ramuan pembesar penis, alat vacuum, operasi, dan lain sebagainya.

Pertanyaannya, adakah dari Anda yang sudah berani mencobanya, memberi testimonial tentang kebenaran dan manfaatnya? Menurut pendapat medis, efek negatif dari metode itu justru lebih banyak dibanding manfaatnya.

Karena penanganan yang tidak higienis dan tidak sesuai kaidah medis, penis justru rentan infeksi, kerusakan jaringan, gangguan saraf di sekitar penis, bahkan justru dapat menyebabkan impotensi.

Baca: Perbesar Kemaluan Pakai Minyak Lintah, Banyak Pelajar dan Mahasiswa Kota Kupang Dibedah

Lebih lagi, menurut beberapa sumber, sebagian besar pria yang menjalani metode pembesaran penis pun mengaku tidak puas dengan hasil yang diperoleh.

Nim Christopher, seorang ahli bedah urolog dari St Peter’s Andrology Center di London, Inggris, menjelaskan bahwa tidak ada gunanya mengikuti operasi pembesaran penis, karena hasilnya ternyata tidak memberikan perbedaan.

Melalui operasi, panjang penis rata-rata memang bertambah 1,3 cm, tetapi tingkat ketidakpuasan pasien justru melebihi 70%! Fakta itu semakin menyakinkan bahwa banyak pria yang terjebak akan paradigma yang salah.

Secara fisik, ukuran penis tidak menentukan fungsi ereksi dan fungsi seksual pada umumnya asal perkembangannya sudah mencapai tahap perkembangan yang normal.

Baca: Perbesar Kemaluan Pakai Minyak Lintah, Banyak Pelajar dan Mahasiswa Kota Kupang Dibedah

Pada sebuah survey yang dilakukan sebuah majalah wanita di Indonesia, sedikitnya lebih dari 50% wanita di Indonesia kecewa tidak mendapatkan kepuasan seksual pada saat berhubungan intim. Faktor utamanya adalah disfungsi ereksi dan ejakuliasi dini.

Namun, hampir tidak ada yang mengemukakan ketidakpuasan berasal dari ukuran penis yang terlalu kecil. Penelitian lain mengungkapkan, sekitar 89% wanita mengaku puas dengan ukuran penis pasangannya.

Tak hanya itu, dari riset-riset yang pernah dilakukan, 80% lebih orgasme wanita tidak didapatkan dari intercourse. Artinya, hubungan seksual tidak hanya terbatas pada masalah bagaimana dan seberapa lama jagoan Anda “menggocek”, tapi juga dipengaruhi oleh ketrampilan Anda memanfaatkan tangan, lidah, dan emosi.

Menurut survey yang dilakukan oleh ThoughtCatalog.com, dari 50 wanita, hanya 6 orang yang mempermasalahkan besarnya penis pasangannya. Namun, di sisi lain, para wanita menginginkan kinerja Mr. P yang mumpuni, tidak sekedar besar. Nah, kinerja itu didapatkan dari stamina pria, tentunya.

Baca: Perbesar Mr.P di Dukun, 2 Pria Dilarikan ke Denpasar

Beberapa dokter di NTT, dr. Assep Punama dan dr. Stef de Soka pun berpendapat sama, bahwa ukuran penis tidak memberi jaminan untuk memberi kepuasan bagi pasangan saat berada di ranjang. Karena itu, berbagai cara yang sudah, sedang dan akan dilakukan oleh sejumlah pria untuk memperbesar Mr.P, justru akan berdampak buruk bagi diri sendiri bahkan pasangan saat bercinta.

Menggunakan media seperti minyak lintah, minyak rita dan minyak bimoli, akan mengakhiri gairah seksual seorang pria. Untuk itu, diharapkan agar kaum pria sadar bahwa untuk memberikan kepuasan pada pasangan tidak dengan cara untuk  memperbesar kemaluan.

Pola makan dan minum serta olahraga teratur menjadi faktor meningkatkan kinerja seksual seorang pria. Hal lain yang harus diketahui adalah melalui pemanasan yang teratur sebelum melakukan hubungan bersama pasangan (istri,red) atau tidak terburu-buru ejakulasi. (fitnessformen/sfn04).