SUARAFLORES.NET — Penyelenggaraan kegiatan rapat koordinasi dan evaluasi perpustakaan merupakan sebuah langkah yang tepat dan strategis dalam rangka mengoptimalkan peran dan kinerja perpustakaan. Tujuan kegiatan untuk meningkatkan kualitas pelayanan perpustakaan menuju tranformasi perpustakaan dan mendukung suksesnya gerakan literasi di Propinsi Nusa Tenggara Timur.
Demikian hal ini disampaikan Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat melalui sambutan yang dibacakan oleh Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo, S.Sos.,M.Si, dalam kegiatan Rapat Koordinasi Perpustakaan dan Evaluasi tingkat Propinsi NTT tahun 2018 di aula Go Hotel, Jalan Don Thomas, Kecamatan Alok Timur, Kota Maumere, Rabu (21/11/18).
Dikatakannya, budaya gemar membaca sangat ditentukan oleh kualitas layanan perpustakaan. Kualitas layanan perpustakaan yang prima akan menentukan percepatan transformasi perpustakaan di daerah.
“Transformasi perpustakaan dapat dimulai dari transformasi fungsi perpustakaan, transformasi sumber daya manusia pustakawan, fasilitas perpustakaan dan berbagai kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan minat baca masyarakat kita,” ujar Bupati Sikka yang akrab disapa Robi Idong.
Disamping itu, lanjut RobI Idong, secara Nasional permasalahan gemar membaca dan gerakan literasi termasuk di Propinsi NTT, hingga kini masih menjadi pekerjaan rumah yang serius bagi seluruh lembaga perpustakaan dan pengelola perpustakaan. Hal ini merupakan tantangan besar yang mesti dihadapi secara bersama dengan pendekatan komprehensif.
“Artinya, ini menjadi tanggungjawab bersama, yakni pemerintah Propinsi dan pemerintah Kabupaten/Kota. Pola pikir (Mind set) dan budaya pikir (culture set) pemerintah dan masyarakat di daerah ini harus segara diubah agar aktivitas membaca harus terus didorong dengan peningkatan peran dan kinerja para pengelola perpustakaan dan tenaga pustakawan,” ujarnya.
Baca juga: Glenn Fredly: mari rawat Indonesia dari timur
Baca juga: JTP Waiboleng Sagu Mubazir, Warga Minta TP4D Ambil Tindakan
Robi Idong menambahkan, perpustakaan yang baik dapat diukur dari keberhasilannya dalam menyajikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Tersedianya fasilitas perpustakaan, anggaran yang memadai, dan kemampuan layanan pengelola perpustakaan, serta pustakawan yang bermutu menjadi penentu kualitas layanan itu sendiri. Selain itu, pengelola perpustakaan juga harus mengerti apa yang menjadi kebiasaan masyarakat dan generasi jaman now.
“Trend masyarakat dan generasi milenial mengharapkan agar keberadaan perpustakaan dapat menyesuaikan dan mendesign ruang perpustakaan yang trendy, Mereka suka belajar bersama, menggunakan teknologi informasi untuk memenuhi kebutuhan informasi. Mereka selalu on atau connected sehingga perpustakaan harus mendisign ruangan perpustakaan yang sesuai dengan kriteria mereka. Membagi ruangan untuk silent room, discussion room, ruangan audiovisual dan lain sebagainya. inilah transformasi perpustakaan yang kita perlukan,” ujarnya.
Sekretaris Dinas Perpustakaan Propinsi NTT, Oga Grandi loris Angi, SH dalam laporan panitia menyampaikan, kegiatan ini dimaksudkan sebagai wahana menyatukan persepsi tentang program atau kegiatan perpustakaan. Hal ini dapat dirumuskan berupa kerangka kebijakan dan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan kinerja dalam penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik di Propinsi maupun Kabupaten / Kota se Propinsi NTT.
Kegiatan ini juga bertujuan menyatukan program / kegiatan dinas perpustakaan se NTT. Merumuskan secara bersama-sama terkait langkah – langkah strategis program dan kegiatan dinas perpustakaan, dan selanjutnya dituangkan dalam rekomendasi kesepakatan bersama guna ditindak lanjuti.
Hadir dalam kesempatan itu Kepala Dinas Perpustakaan Propinsi NTT Ir. Frederik Tielman, M.Si. utusan dari Perpustakaan Nasional dan para Pimpinan Dinas Perpustakaan se Propinsi NTT. (sfn02).