SUARAFLORES. NET – Romo Ferdinandus Sabhu, Pr disambut secara adat oleh ratusan umat Kabupaten Nagekeo, Kamis (18/07/2019) siang di Kampung asalnya. Penyambutan itu menjelang misa perdana Imam Baru Romo Ferdinandus Sabhu Pr, yang akan dilaksanakan Jumat (19/07/2019) di Stasi Boanai Paroki Hati Yesus Hati Maria (Hayemar) Boanio.
Penyambutan dilakukan sebelum memasuki rumah kedua orang tua yang berada di Boanai Desa Labolewa Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores.
Sepanjang jalan dari Aegela menuju kediaman orang tua kurang lebih tiga kilometer itu, Umat Katolik Paroki Boanio khususnya Stasi Boanai, Boazea Dan Neso menyambut kedatangan sang Yubilaris.
Disaksikan SuaraFLores.Net, Romo Nandus bersama rombongan tiba di Aegela pada sekitar pukul 14.00 Wita . Saat tiba di Nagekeo, Romo Nandus didampingi oleh Primus Napa saudaranya serta perwakilan keluarga besar Lambo di Sumba dan Sr. Ernesta Dhema.
Disana, Romo Nandus diminta untuk menumpang kendaraan roda empat jenis pick up terbuka yang sudah disiapkan panitia. Bersama Pater Kanis Bhila SVD, Romo Arkadius Dhosa (paman kandungnya), dan rombongan lainnya kemudian melanjutkan perjalanan menuju rumah Marselinus Ladho (Pu,u kamu). Romo Nandus lalu disematkan Pakaian adat Nagekeo oleh tokoh adat.
Baca juga; Ferdinandus Sabhu, Putra Asli Paroki Boanio Pertama Menjadi Pastor Projo
Baca juga: Bubarkan Dinas Perdagangan Daerah jika tak efektifkan tol laut jokowi!
Baca juga:
Setelah berpakaian adat, ratusan warga, puluhan kendaraan roda dua dan roda empat mengiring dari depan dan belakang. Mereka berdesak-desakan di jalanan, baik tua-muda, anak remaja laki dan perempuan, mereka bergembira ria menuju rumah pokok (rumah orang tua).
Sebelum menuju rumah orang tua, Romo Nandus disambut dengan tarian adat serta sapaan adat Bhea Sa oleh Amandus Miri. Dalam sapaan adat Bhea Sa, Amandus Miri menyampaikan Syukur Pada Allah yang telah memilih Romo Nandus sebagai Sang Gembala. Satu satunya Putra Labolewa yang sudah di tabhiskan sebagai Imam.
Para penari mengiringi Romo Nandus dan rombongan menuju depan rumah orang tua. Di halaman rumah orang tua tersebut, Romo Nandus di sambut dengan tari-tarian.
Ia lalu diperciki air adat yang didahului tutur adat khusus sebelum masuk ke dalam rumah. Air adat ini diperciki pada dahi, kedua telapak tangan. ‘Tu bhi ngawu nge’ atau air percikan ini dilakukan oleh Donbosko Doko, Feliks Wata, Donatus Ali dan ayah kandung Viktor Djuani .
Donbosko kepada Suara Flores Net menjelaskan bahwa percikan air adat kepada Romo Nandus ini dimaksudkan sebagai penyambutan atas putra yang kembali. Ia selama 25 tahun berada di luar daerah dan dia kembali ke rumah pokok atau rumah orang tua agar mendapat perlindungan Tuhan dan selalu direstui para leluhur.
“Ini juga dimaksudkan agar Romo Nandus selalu sehat dalam melaksanakan tugas sebagai gembala umatnya,” ungkap Donbosko.
Umat Paroki Hayemar Boanio kususnya stasi Boanai, Boazea dan Neso bangga sekali atas terpilih dan pentahbisan Romo Nandus menjadi pastor. Mereka tampak berlinang air mata dan penuh sukacita saat menyaksikan peristiwa hadirnya Sang Gembala. “Inilah pastor pertama di Labolewa”, ujar Yakobus Laga Kota. (frumen).