Uskup Larantuka:Tangkap Aktor Intelektual Kasus Pencurian Kopi

by -61 Views
Suara Flores

SUARAFLORES.NET-Kasus pencurian kopi milik PT. Rerolara di kompleks Rumah Dioses (RuDi) Keuskupan Larantuka di Hokeng, terus memunculkan perkembangan baru. Diduga kuat ada aktor intelektual yang bermain dibaliknya. Pasalnya, kasus ini ternyata sudah berlangsung lama dan diperkirakan sudah puluhan ton yang dicuri oleh pihak yang diduga kuat dari jaringan yang sama. Oknum-oknum tersebut,  kini sedang diburu jajaran Polsek Boru.

Demikian informasi yang berhasil disadap suaraflores.com, saat mendatangi TKP kemarin, (03/01) pagi. Hal yang sama juga disampaikan Romo Alo Dore, Pr dan Romo Tobias Tobi Tukan, Pr, bahwa ada actor inteleketual dibalik kasus pencurian kopi.

“Pencurian kopi ini sudah sering terjadi. Jika dihitung sejak 8 bulan terakhir, maka sudah puluhan ton. Kopi-kopi tersebut, ada yang masih bulat, ada yang bijinya sudah dikeringkan,” ungkap Romo Tobias saat bersama Suara Flores di TKP.

Dikatakan, bahwa oknum-oknum tersebut, masuk sesuka hati dan ambil barang-barang seperti milik pribadi. Kelapa, coklat, mente, pala, pepaya dan buah-buahan lainnya juga. Sapi-sapi juga dilepas begitu saja, sehingga merusak tanaman yang ada.

Suara Flores
Kawanan sapi diduga milik pelaku & jaringannya yang dilepas liar masuk ke kompleks RuDi Hokeng dan merusakan tanaman yang ada di taman Eden

“Nah, ini kita baru omong, Ama wartawan bisa lihat sendiri sapi-sapi dilepas sampai masuk ke dalam taman Eden ini. Kalau kita tegur mereka dengan kasar, mereka balik marah. Pokoknya sudah tidak ada rasa kemanusiaannya lagi. Mereka merasa sangat bebas dan kuat. Seperti ada orang kuat di belakangnya,” sambung Romo Alo dengan wajah serius.

Terkait hal ini, Yang Mulia Uskup Larantuka, Frans Kopong Kung,Pr kepada suaraflores.com, meminta jajaran Polsek Boru, pimpinan Iptu. Isak Lewar untuk bergerak cepat menangkap aktor intelektualnya dan memberi hukuman. Sebab, sangat tidak mungkin, jika para pelaku sendirian melakukannya.

Dikatakannya, kopi yang mencapai puluhan ton, sapi yang begitu banyak, kelapa, coklat, buah-buahan dan tanaman lain milik Keuskupan yang diserobot, tidak mungkin dimakan sendiri. Herannya, pelaku seperti merasa kuat untuk terus berbuat.

“Saya mengajak semua pihak mendukung dan mengawal proses hukum sampai di pengadilan. Termasuk mengungkap dan menangkap siapa aktor intelektualnya, “tegas Uskup Frans.

Disebutkan, jika aktor intelektualnya dihukum, maka masalah ini bisa terselesaikan. Persoalannya, sambung Yang Mulia, para pelaku secara membabi buta masuk mencuri dan merusak seluruh barang yang menjadi milik Keuskupan Larantuka di dalam kompleks Rumah Dioses Hokeng ini.

“Mereka/pelaku seakan tidak dapat membedakan, mana yang menjadi milik Keuskupan Larantuka. Saya mau tegaskan, bahwa kompleks RuDi Hokeng itu milik Keuskupan Larantuka. Bisa diakses melalui ijin yang jelas, bukan main serobot lalu mencuri. Itu kan tidak baik. Sudah berulangkali terjadi. Pak polisi tolong tangkap pelakunya dan aktor intelektualnya. Proses hukum sampai di pengadilan. Tindakan ini sudah sangat keterlaluan dan meresahkan. Sejak terkuaknya kasus ini, kegiatan PT. Rerolara terhenti karena ulah mereka” katanya lagi.

Pihaknya memastikan akan terus memantau proses hukum dan perkembangan kasus ini. Saat ini, Mgr. Frans Kopong Kung, Pr memilih tinggal dan berkantor di RuDi Hokeng, yang juga TKP.

Pantauan suaraflores.com, pasca terbongkarnya kasus pencurian kopi dan terendusnya barang bukti oleh jajaran Polsek Boru dibawah pimpinan Kanit Reskrim, Bripka Budi Efendi dan Kanit Intel,  Bripka Dami Hera, situasi kompleks RuDi Hokeng nampak mulai aman. Tak ada ganggguan dan aksi liar para pencuri. Cuman masih terlihat sapi-sapi yang berkeliaran, masuk ke taman Eden di bagian pendopo belakang RuDi Hokeng. Yang Mulia Uskup Larantuka tetap melakukan aktivitasnya dengan tenang dan santai hingga berita ini diturunkan. (sfn03).