ENDE, SUARAFLORES.NET,– Pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur NTT, Viktor Laiskodat-Josep Nai Soi berkomitmen kuat meningkatkan sumber daya manusia (SDM) anak-anak NTT. Keduanya berjanji akan mengirim anak-anak NTT belajar di luar negeri demi mengelolah sumber daya alam NTT ke depan.
“Bila rakyat NTT memberikan kepercayaan kepada saya dan pak Josep Nai Soi memimpin NTT maka kami akan kirim ribuan anak NTT studi di luar negeri,” tegas Viktor Laiskodat dalam pidatonya di lapangan Pancasila, Ende, seperti dikutip dari NTTsatu.com, Senin (29/1/2018).
Di luar negeri, kata Viktor, anak-anak NTT tidak saja belajar tentang bahasa di negara itu, tapi juga belajar berbagai ketrampilan-ketrampilan. Dengan demikian, ketika mereka pulang ke NTT mereka sudah bisa menjadi penggerak-penggerak di desa masing-masing.
Menurut Viktor, NTT memiliki banyak potensi yang bisa dikelola secara baik untuk kemakmuran. Namun, hal yang masih menjadi kendala adalah SDM.
“Kita harus mengirim anak-anak kita belajar di luar negeri supaya mereka memiliki ketrampilan yang cukup untuk mengelola berbagai potensi yang ada,” kata Ketua Fraksi Nasdem DPR RI itu.
Baca juga: Pembentukan Provinsi Flores Solusi Atasi Ketertinggalan
Dihadapan puluhan ribu massa yang memenuhi lapangan Pancasila Ende, Viktor menegaskan ia memiliki komitmen yang sangat kuat untuk berjuang membebaskan daerah ini dari aneka stigma buruk seperti provinsi termiskin, terkebelakang dan terkorup di Indonesia.
Ditegaskan Viktory pula, untuk membangun NTT, ia bukan hanya mengorbankan tenaga, pikiran dan harta, tetapi ia juga siap mengorbakan nyawa demi NTT.
“Jangankan pikiran dan harta, apapun akan saya korbankan demi NTT. Kalau pun nyawa saya harus diambil, maka untuk martabat dan harga diri serta kebangkitan NTT akan saya korbankan. Dikatakannya, Saya kembali ke NTT bukan untuk mencari jabatan tetapi memiliki hati yang tulus untuk membangun NTT dari ketertinggalan,”tegasnya.
Baca juga: Dukung Viktory-Joss, Tiga Kader PDIP NTT Belum Dipecat
Lebih jauh, dalam menghadapi pilkada gubernur dan wakil gubernur, ia mengajak rakyat NTT tidak memilih pemimpin berdasarkan suku dan agama. Pasalnya, NTT adalah miniatur Indonesia.
“Pililah pemimpin yang terbaik untuk NTT. Jangan memilih pemimpin berdasarkan suku dan agama. Selama ini NTT sering disebut miniatur Indonesia. Oleh sebab itu, stigma memilih pemimpin berdasarkan suku dan agama harus dihentikan karena merusak citra NTT sebagai miniatur Indonesia,” katanya.
Sementara itu, Josep Nai Soi mengajak masyarakat NTT tidak mencemari pilkada serentak di NTT dengan kampanye hitam. Pilkada di 10 kabupaten dan pilkaga gubernur, tidak boleh dicemari dengan saling menyerang dan memfitnah.
Baca juga: Esthon Foenya-Chris Rotok “Senyap Melaju Lembut”
Sebelumnya, Sekretaris Tim Pemenang Viktory Joss menerangkan, pasangan Vikotory Joss menggelar deklarasi di Kota Ende. Dalam deklarasi yang dihadiri 10 ribu lebih massa, Viktory Joss juga mengangkat isu percepatan pembangunan infrastruktur, ketertinggalan pendidikan, kemiskinan dan korupsi.
Informasi yang diperoleh media ini, setelah deklarasi di Ende, Viktory Joss akan ke Maumere, Kabupaten Sikka untuk menggelar deklarasi dan bertemu tokoh-tokoh juga masyarakat Sikka. Deklarasi akan diadakan pada, Rabu (31/1). (*/sft)