SUARAFLORES.NET-Naik turunnya harga barang dapat mempengaruhi keberlangsungan hidup wirausahawan. Saat ini banyak wirausahawan mengeluh tentang pendistribusian barang dari luar ke dalam daerah. Ditemukan harga barang yang berbeda untuk barang yang sama pada agen yang sama.
Selain itu, diketahui adanya penjualan barang oleh wirausahawan lain dengan harga yang lebih murah. Padahal mereka ini membeli barang yang sama pada agen yang sama. Bagaimana mungkin seorang wirausahawan menjual barang dagangannya lebih murah dari harga beli? Fakta yang ini sedang dikeluhkan oleh sejumlah wirausahawan di Maumere, Flores NTT.
Mencermati hal tersebut, DN selaku seorang wirausaha yang berharap agar pemrintah daerah dapat mengintervensi dengan melakukan pengawasan yang rutin. Tujuannya agar pemerintah dapat mengontrol keluar masuknya barang di daerah. Bukan tidak mungkin, tapi ada dugaan-dugaan barang-barang yang kadaluarsa masih beredar.
Menurut DN, pemerintah harus bangun perusahaan daerah. Kehadiran perusahaan daerah menjadi pusat pejuaalan barang dalam bentuk partai bagi para wirausahawan. Hal ini penting dilakukan agar wirausahawan membeli barang pada satu tempat yang disebut perusahaan daerah.
Baca juga: Pengusaha Lokal dan Tekanan Persaingan Usaha
“Kita harus manfaatkan program Jokowi membangun tol laut di daerah-daerah. Jokowi sudah membuka jalan bagi pemerintah daerah untuk memperbaiki ekonomi masyarakat melalui peningkatan pendapatan daerah. Ini harus segera dilakukan agar para pengusaha dapat bersaing secara sehat dan keluar masuknya barang dapat dikontrol” kata DN di Maumere, belum lama ini.
DN mengatakan bahwa ada agen masih terlihat sangat leluasanya dalam mendistribusikan barang. Di sisi lain, ada kelompok lain yang menjual barang dagangan seakan mematikan wirausahawan lainnya.
“Masalah-masalah ini tidak hanya terjadi di Flores, tapi seluruh NTT. Pemerintah harus hadir menjadi solusi bagi dengan menghadirkan Badan Usaha Milik Daerah. Jika ini dibiarkan akan melahirkan masalah ekonomi yang sangat mengganggu para pengusaha” kata Doni, salah satu pengusaha yang sudah lama menjalankan usaha sembako.
DN menjelaskan, bahwa persaingan ekonomi sesungguhnya harus menjadi bagian dari tanggungjawab pemerintah dengan menyikapi masalah-masalah yang dihadapi wirausahawan. Nah, agar dapat memberikan kenyamanan bagi wirausahawan, perlu dibangun Badan Usaha Daera. Badan Usaha Daerah menjadi pusat pendistribusian barang bagi masyarakat yang menjalankan usaha.
Baca juga: Prestasi Pemda Sikka, Pertumbuhan Ekonomi Tembus Target
Banyak sekali agen-agen pemasok barang menjual barang dengan harga berbeda kepada para pengusaha. “Kita beli pada agen yang sama, barang yang sama tapi harganya berbeda. Ini menjadi masalah besar. Karena kita akan menjual barang-barang tersebut dengan harga yang berbeda pula. Kita rugilah. Saya berharap agar pemerintah dapat hadir di sini. Jika saja pemerintah menjadi agen pemasok maka kami tidak kesulitan dalam mendapatkan dan menjual barang,” ujarnya.
Dikatakan bahwa jika langkah ini dapat ditempuh pemerintah, maka akan ada keberhasilan yang sangat dasyat. Karena kalau bicara keberhasilan, ekonomi menjadi hal dasar.
“Kita tidak butuh pemerintah beri duit, tapi tentang keberlangsungan hidup wirausaha, persaingan sehat harus menjadi komitmen wirausahawan. Pemerintah harus hadir di sini. Kalau di desa-desa bisa bangun BUMDES, maka pemerintah daerah pun bisa membangun BUMD” pungkasnya. (sfn02).