WTM Kembali Teken Kontrak Kerja Sama dengan Misereor

by -118 Views
Suara Flores

MAUMERE, SUARAFLORES.NET–Yayasan Wahana Tani Mandiri (WTM) kembali menandatangi kontrak kerjasama dengan Misereor, Jerman (The German Catholic Bishops’ Organisation for Development Cooperation). Kontrak kerjasama ini dibangun dalam upaya mengembangkan kemandirian masyarakat tani lewat project “Capacity Building For Farmer Communities To Adapt With Climate Change Through Conservation-Based Agriculture In Sikka District, Flores, NTT, Indonesia”.

Menurut Direktur WTM, Carolus Wilfridus Keupung, kesepakatan kerjasama ini sebagai bentuk kasih dan komitmen WTM dan Misereor kepada masyarakat yang membutuhkan pertolongan dan pendampingan. Demikian pula dalam mengembangkan program bersama masyarakat menuju kepada kemandirian, baik individu maupun institusional, WTM selalu mengembangkan Net Working dan kemitraan dengan pemerintah dan lembaga seprofesi.

“Kami sangat senang menandatangani kontrak project ini. Ini merupakan projek di tahun yang ke 4 bersama Misereor untuk kelompok tani dampingan di tiga wilayah yaitu Kecamatan Mego, Kecamatan Tanawawo, dan Kecamatan Magepanda”, ujarnya Wilfridus Keupung kepada Suaraflores.net di Kantor WTM, Jalan Wairklau, Kelurahan Madawat, Kota Maumere, Flores, Jumad (16/02).

Baca juga: Jalan Maumere-Magepanda Putus Total, Transportasi Flores Putus Total

Wilfridus Keupung menjelaskan bahwa dalam pendampingan kelompok sasaran, WTM senantiasa memperhatikan partisipasi mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan serta monitoring dan evaluasi. Kelompok tani menjadi kelompok sasaran pada project baru ini. Kelompok-kelompok tersebut pernah didampingi yang tergabung dalam 22 Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di tingkat Desa.

Kelompok tani dan anggotanya, lanjut Wilfridus, menjadi pelaksana utama dalam project ini. Mereka akan difasilitasi agar mampu melakukan berbagai aktifitas project. Kehadiran kader tani yang dipilih oleh petani akan membantu memfasilitasi kelompok tani untuk mencapai tujuan bersama.

Baca juga: Petani Flotim Mulai Menggunakan Organik NASA

Wilfridus berharap, project baru bisa berkontribusi pada perbaikan kualitas hidup masyarakat melalui pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan

Koordinator Bidang Pertanian, Alexander Saragih mengatakan bahwa keberlanjutan kontrak kerjasama tersebut mendorong WTM semakin teruji dan membawa perubahan bagi masyarakat kecil dalam bidang pertanian.

“Kit tetap komit dan menjalankan prinsip-prinsip kerjasama dengan tujuan besar menggapai target yang direncanakan sampai pada akhir kontrak. Harapan besar kita agar petani-petani dampingan mampu keluar dari kondisi yang sedang mereka alami saat ini,” katanya.

Baca juga: Bangun Embung, Upaya Pemerintah Tingkatkan Pasokan Air di NTT

Kristoforus Gregorius selaku Koordinator Bidang Advokasi dan Penelitian, menaruh harapan besar, agar tahun 2018 proses penelitian mencapai pada tahap uji lab. Ada tiga bagian penelitian yang akan dikembangkan dalam projek baru yakni, penelitian ilmia pemuliaan padi lokal unggul, penelitian kaji banding dan kaji terap penggunaan pupuk organik dan pestisida organik, dan penelitian pemanfaatan bahan lokal/ kearifan lokal dalam mengatasi penyakit tetello pada ayam.

“Hasil penelitian dari ketiga bagian ini akan dikirim ke lab untuk uji lab, sehingga nantinya bisa  memberi manfaat bagi masyarakat luas,” kata Kristo. (sfn02).